Dalam dunia bisnis keberhasilan suatu lembaga seringkali diukur dari segi bagusnya laporan keuangan. Namun, dalam perjalanan menuju kesuksesan tersebut, tidak boleh terlupakan pentingnya menerapkan adab dalam berbisnis.
Adab atau etika bisnis merupakan prinsip-prinsip moral dan perilaku yang menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan bisnis. Salah satu prinsip paling mendasar dalam adab bisnis adalah menerapkan keadilan dan kejujuran.
Keadilan adalah prinsip yang menuntut perlakuan yang adil dan merata kepada semua pihak yang terlibat dalam bisnis. Baik itu pemilik lembaga, pelanggan, mitra, maupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam ekosistem tersebut.
Mengutamakan keadilan berarti memberikan hak dan keuntungan yang setara kepada semua pihak, tanpa adanya diskriminasi atau penyalahgunaan kekuasaan.
Dalam konteks bisnis, keadilan bisa tercermin dalam berbagai hal, seperti penetapan upah yang adil bagi karyawan, dan penghargaan yang setimpal bagi kontribusi yang diberikan.
Keadilan juga dapat diterapkan dalam hubungan dengan mitra, seperti dalam perjanjian kontrak yang saling menguntungkan dan berlandaskan kerjasama yang adil.
Selain keadilan, kejujuran merupakan nilai yang tak ternilai harganya dalam bisnis. Kejujuran melibatkan transparansi, integritas, dan konsistensi dalam berinteraksi dengan pihak lain. Bisnis yang berjalan dengan prinsip kejujuran akan menciptakan lingkungan yang saling percaya antara pemilik lembaga, karyawan, dan pelanggan.
Kejujuran diwujudkan dalam berbagai aspek bisnis, seperti menyediakan informasi yang jelas dan akurat mengenai produk atau layanan yang ditawarkan. Tidak ada manipulasi data atau informasi yang dapat menyesatkan konsumen.
Kejujuran juga tercermin dalam komunikasi dengan karyawan, di mana manajemen memberikan informasi yang jujur mengenai keadaan lembaga dan tidak menyembunyikan hal-hal yang penting.
Menerapkan adab keadilan dan kejujuran dalam bisnis dan ekonomi memiliki dampak yang signifikan:
1. Membangun reputasi yang baik bagi lembaga
Bisnis yang dikenal adil dan jujur akan lebih dipercaya oleh masyarakat dan memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang.
2. Menciptakan hubungan yang baik antara lembaga dengan karyawan
Karyawan yang merasa diperlakukan dengan adil akan lebih termotivasi dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi lembaga. Pelanggan juga akan merasa nyaman dan percaya untuk bertransaksi dengan lembaga yang jujur dan adil.
3. Menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan
Dalam konteks ekonomi yang adil dan jujur, persaingan bisnis yang sehat dapat terjaga, serta tercipta iklim investasi yang stabil dan berkelanjutan.
Dalam kesimpulannya, adab dalam bisnis merupakan fondasi yang penting untuk menjalankan kegiatan bisnis dengan baik. Menerapkan keadilan dan kejujuran bukan hanya menguntungkan bagi lembaga itu sendiri, tetapi juga bagi seluruh ekosistem bisnis dan masyarakat secara luas. Dengan mengedepankan adab ini, bisnis dapat berkembang dalam suasana yang sehat, berkelanjutan, dan saling menguntungkan.
BSI Maslahat merupakan mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran dana ZISWAF, CSR dan Dana Sosial yang berpacu pada indikator sustainability. Sehingga pemanfaatan programnya dapat berdampak luas.
Pada tahun ini, BSI Maslahat membantu para mudhohi untuk membeli hewan kurban dengan cara mudah melalui BSI Mobile https://bsim.page.link/pembelian-hewan-kurban , transfer, QRIS, kantor perwakilan BSI Maslahat seluruh Indonesia dan platform digital https://goamal.org/kurban/ .
Selain live streaming, para mudhohi juga akan diberikan foto penyembelihan hewan dan sertifikat telah menunaikan kurban di BSI Maslahat.