BSI Maslahat Dorong Ketahanan Pangan Pesantren Lewat Program Pesantren Sehat di Cilacap dan Jombang

Jombang, 15 Agustus 2025 – BSI Maslahat terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di lingkungan pesantren melalui program Pesantren Sehat. Mengusung konsep pertanian regeneratif dengan metode kebun permakultur, program ini telah diterapkan di Pesantren Roudlotul Qur’an, Cilacap, Jawa Tengah, dan Pesantren Urwatul Wustqo, Jombang, Jawa Timur. 

Baca juga: BSI Maslahat Memberikan Layanan Pemeriksaan Kesehatan untuk Santri Rumah Quran Bina Santri Indonesia 

Program Pesantren Sehat hadir sebagai jawaban atas tantangan pemenuhan pangan bergizi dan pencegahan stunting, di lingkungan pesantren dengan kondisi yang serba terbatas. Selain memastikan ketersediaan pangan, pendekatan permakultur (permanen agrikultur) yang digunakan juga mengedepankan prinsip zero waste, meminimalkan limbah, dan memaksimalkan produksi dari sumber daya yang ada di lingkungan pesantren. 

BSI Maslahat mengadopsi prinsip pertanian regeneratif berbasis permakultur, yang berpijak pada etika peduli bumi, peduli manusia, dan berbagi adil. Program Pesantren Sehat juga menjadi wujud kontribusi nyata BSI Maslahat dalam mencapai tujuan SDGs terutama no 3 dan 10 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera serta berkurangnya kesenjangan. 

Kegiatan Ketahanan Pangan Program Pesantren Sehat: 

  1. Pemberdayaan Perkebunan
    BSI Maslahat mendukung pesantren dalam mengembangkan perkebunan. Tanaman-tanaman seperti sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah ditanam secara berkelanjutan untuk memastikan pasokan bahan makanan yang sehat.
  2. Pemberdayaan Perikanan
    Program ini adalah pemberdayaan perikanan yang di kelola secara sederhana di pesantren. Kolam ikan dan budidaya ikan air tawar menjadi bagian program pesantren sehat, sehingga santri dapat memanfaatkan hasil tangkapan ikan sebagai sumber protein untuk dikonsumsi secara bersama-sama di pesantren.
  3. Pemberdayaan Peternakan Ayam
    BSI Maslahat juga mendukung pesantren dalam mengelola peternakan ayam secara sederhana. Telur dan daging ayam menjadi sumber protein yang penting bagi para santri. 

Selain mendukung ketahanan pangan, program Pesantren Sehat juga menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan pembiasaan perilaku hidup sehat di lingkungan pesantren. Program ini juga menghadirkan berbagai kegiatan, antara lain pemberian makanan sehat selama 30 hari, layanan pemeriksaan kesehatan umum dan gigi, edukasi kesehatan serta pencegahan narkoba bagi santri dan masyarakat, distribusi alat kesehatan (P3K) beserta panduan penggunaannya, hingga pemberian suplemen gratis. 

Kholiq, salah satu pengurus Pesantren Al Urwatul Wutsqo Jombang menyampaikan, “program Pesantren Sehat ini sangat bermanfaat bagi para santri, karena mereka tidak hanya mendapatkan pangan bergizi dari hasil kebun sendiri, tetapi juga belajar keterampilan bertani yang ramah lingkungan. Bagi pesantren, ini membantu kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar. Kami berharap program ini terus berlanjut dan berkembang sehingga bisa menjadi contoh bagi pesantren lain. Terima kasih kepada BSI Maslahat yang telah mendampingi dan mendukung kami dalam mewujudkan ketahanan pangan di pesantren” ujarnya. 

Baca juga: BSI Maslahat Menyalurkan Bantuan Program Pesantren Sehat di Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong, NTT 

Jalal Mahali, santri di pesantren Al Urwatul Wutsqo Jombang mengungkapkan “Setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari program Pesantren Sehat, saya jadi tahu cara menanam sayur, membuat kompos, dan merawat ayam serta ikan. Selain bisa makan hasil panen sendiri, kami juga merasa lebih peduli menjaga lingkungan. Semoga program ini terus ada supaya kami bisa semakin mandiri dan ilmu yang kami dapat bermanfaat di masa depan” ungkapnya. 

Program Pesanten Sehat di Roudlotul Qur’an, Cilacap 

Di Pesantren Roudlotul Qur’an, Cilacap, tahap awal dilakukan asesmen lokasi, pembentukan tim santri pengelola, dan pelatihan enam sesi teori dan praktik. Infrastruktur kebun dibangun, termasuk rumah kompos, bedengan, dan area tanam. Lahan bekas sawah diurug agar layak tanam, dengan budidaya sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, melon serta labu madu, dan dipadukan dengan tanaman perennial seperti daun salam, murbey, alpukat, dan jeruk. 

Panen pertama menghasilkan 20 ikat kangkung, disusul tanaman lain yang masih dalam masa perawatan. Kandang ayam dari kayu dibangun untuk produksi telur dan pengolahan sampah organik menjadi pakan. Kolam ikan berkapasitas 2.000 ekor nila serta kolam bebek juga dipersiapkan yang terintegrasi dengan sistem pengolahan limbah air. 

Program Pesantren Sehat di  Urwatul Wustqo, Jombang 

Di Pesantren Urwatul Wustqo, asesmen dilakukan pada bulan Februari 2025. Lahan pesantren yang luas dimanfaatkan kembali dengan desain alley cropping (pertanian lorong), memadukan tanaman buah perennial dan sayuran musiman. Para santri juga diberikan pelatihan permakultur, pembuatan kompos, sistem irigasi, hingga integrasi ternak. 

Kandang ayam dibangun dengan perpaduan baja ringan, batu bata, dan kayu jati untuk ketahanan terhadap rayap. Kolam ikan yang sebelumnya tidak aktif sekarang difungsikan kembali, serta dibangun kolam baru berukuran 5×2 meter. Sampah organik dari dapur dan dedaunan dimanfaatkan menjadi kompos dan pakan ternak. 

Pesantren Sehat: Dari Pembangunan Awal ke Produksi Pangan Berkelanjutan 

Pada semester pertama, fokus diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan penguatan kapasitas tim santri. Meski sempat terkendala cuaca ekstrem dan penyesuaian jadwal santri, program berjalan sesuai rencana. 

Triwulan berikutnya akan difokuskan pada optimalisasi pengelolaan sampah dan limbah, perawatan kebun, panen sayuran, serta pengisian ayam, ikan, dan bebek. Harapannya, seluruh kebutuhan gizi warga pesantren dapat terpenuhi secara mandiri, sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan santri. 

Melalui implementasi di Cilacap dan Jombang, Program Pesantren Sehat BSI Maslahat diharapkan menjadi model ketahanan pangan pesantren yang tangguh, berkelanjutan, dan minim limbah, sebagai langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045 yang bebas stunting dan berdaulat pangan. 

Baca juga: BSI Maslahat Jalankan Program Pesantren Sehat 2024 di Pesantren Darul Istiqomah, Timbuseng, Sulawesi