BSI Maslahat Bantu Biaya Pendidikan Anak Pedagang Siomay di Bengkulu

Bengkulu, 29 Agustus 2025 – BSI Maslahat mendukung pendidikan anak bangsa melalui bantuan dana pendidikan kepada Fardhli Alfiando (19), seorang mahasiswa Informatika semester 2 di Universitas Dehasen Bengkulu. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap generasi muda dari keluarga kurang mampu yang berisiko putus kuliah akibat keterbatasan ekonomi. Fardhli merupakan salah satu contoh anak bangsa yang memiliki semangat belajar tinggi dan cita-cita besar di bidang teknologi, namun menghadapi tantangan finansial yang dapat menghambat masa depannya. Melalui program bantuan pendidikan ini, BSI Maslahat tidak hanya memberikan harapan baru bagi Fardhli untuk melanjutkan studinya, tetapi juga turut berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Dukungan ini diharapkan mampu membuka jalan bagi Fardhli dan mahasiswa lain yang mengalami kondisi serupa, agar tetap semangat menempuh pendidikan tinggi dan kelak menjadi bagian dari solusi pembangunan bangsa.

Baca juga : BSI Maslahat Bantu biaya Tunggakan Pendidikan 20 Siswa Madrasah Tidak Mampu di Yogyakarta

Fardhli Alfiando berasal dari Kota Manna, Bengkulu Selatan. Ia merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Sehari-hari, Fardhli dan keluarga bertumpu pada pendapatan sang ayah yang bekerja sebagai pedagang siomay keliling dengan pendapatan yang tidak tetap. Akibatnya, penghasilan tersebut tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan pendidikan, terutama dengan dua adik yang masih bersekolah. Untuk memenuhi biaya pendidikan, Fardhli bekerja di laundry namun penghasilannya belum cukup membayar UKT setiap semester. 

Baca juga : BSI Maslahat bantu dana Pendidikan 18 Siswa Tidak Mampu

Berdasarkan keadaan tersebut, BSI Maslahat hadir memberikan bantuan biaya pendidikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester 3, sehingga Fardhli dapat melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan finansial. Harapannya, melalui program ini dapat mencegah Fardhli mengalami putus kuliah dan memberikan akses pendidikan yang lebih merata bagi generasi muda Indonesia. 

Kegigihan Fardhli menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari sebuah kisah dalam meraih cita-cita. Ia membuktikan bahwa dengan semangat, tekad, dan dukungan yang tepat, mimpi besar tetap bisa digapai. 

Baca juga : BSI Maslahat Dukung Pendidikan Anak Yatim Lewat Program Belanja Yatim di Aceh