Athaya Rashif Hanang Syah

Universitas Diponegoro

Kisah Inspiratif Awardee

Perkenalkan, saya Athaya Rashif Hanang Syah, anak kedua dari empat bersaudara, lahir pada 11 Maret 2005, dan saat ini berusia 19 tahun. Semua bermula ketika ayah kandung saya meninggal dunia karena penyakit leukemia saat saya genap berusia 10 tahun. Kepergian ayah membuat keluarga kami terpuruk, terutama karena ayah yang semula menjadi tulang punggung keluarga kini meninggalkan kami, beserta empat anak, dua di antaranya masih berumur kurang dari 5 tahun. Kepergian ayah membuat ibu cukup depresi beberapa waktu, karena beliau, yang kini menjadi kepala keluarga, harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan kami, empat bersaudara.

Kami sangat bersyukur karena keluarga besar dari pihak ibu dan ayah sepakat untuk membantu biaya kehidupan kami, mengingat adik-adik saya yang masih kecil saat itu, dan ibu tidak memungkinkan untuk meninggalkan mereka demi bekerja. Seiring berjalannya waktu dan merasa memiliki tanggung jawab besar karena selama ini biaya hidup dan pendidikan dibantu oleh keluarga besar, saya merasa bahwa saya harus membuktikan bahwa saya layak dan bisa bertanggung jawab. Tekad untuk berprestasi dan membanggakan keluarga ini menjadi sumber semangat saya untuk bekerja keras, meraih mimpi, dan memberikan balasan yang setimpal berupa kebahagiaan dan kesuksesan untuk mereka.

Semasa sekolah, saya selalu gigih dan percaya untuk mencoba segala sesuatu dengan niat mengangkat derajat keluarga dan membanggakan orang tua. Kegagalan adalah hal yang biasa saya alami, namun saya yakin bahwa tidak ada keberhasilan yang datang tanpa melalui kegagalan. Kegagalan adalah bukti bahwa kita sedang berusaha untuk menggapai keberhasilan. Pada masa SMK, saya mencoba kembali setelah gagal pada percobaan pertama di tingkat kota. Alhamdulillah, saya berhasil meraih juara nasional, lulus sebagai lulusan terbaik, dan membuktikan bahwa saya layak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan dukungan keluarga besar dan kepercayaan mereka, saya akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Diponegoro (UNDIP), yang menjadi pilihan saya setelah mendaftar melalui jalur SNBP. Saya bersyukur bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa BSI Scholarship Unggulan yang membantu biaya pendidikan dan biaya hidup saya. Terima kasih kepada BSI Maslahat yang telah mendukung saya dalam meraih cita-cita. Namun perjuangan Athaya Rashif Hanang Syah masih panjang, masih banyak cita dan kemaslahatan yang ia akan wujudkan.

Athaya Rashif Hanang Syah adalah salah satu dari ribuan penerima bantuan BSI Maslahat yang harus terus kita dukung hingga tuntas kuliah, mari terlibat membantu melalui donasi untuk program pendidikan dhuafa melalui BSI Maslahat.