Ayat kursi merupakan sebutan untuk sepotong ayat dalam Al-Qur’an, yaitu surah Al-Baqarah ayat 255. Ayat ini disebut memiliki banyak keutamaan jika rutin diamalkan, di antaranya dapat melindungi dari kejahatan setan dan mengusir gangguan jin.
Riwayat dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap segala hal tentunya mempunyai titik tertinggi. Dan sungguh, puncak dari Al-Qur’an adalah Al-Baqarah, dan di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi penghulu dari setiap ayat Al-Quran, ia adalah ayat kursi.”
Para ulama berpendapat bahwa ayat ini menjadi ayat yang paling agung karena ia bagaikan gudang yang menyimpan pokok asma-asma dan sifat-sifat berupa ketuhanan, keesaan, sifat hayat-Nya, keilmuan, kerajaan, kekuasaan, dan kehendak-Nya. Semua itu merupakan pokok asma-asma dan sifat-Nya.
Baca Juga: Bacaan Doa Tobat dan Sholat Tobat Lengkap Dengan Terjemah Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Dijelaskan dalam buku Keutamaan Al-Qur’an Dalam Perspektif Hadits karya Ahsantudhonni, keutamaan tersebut bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah engkau jadikan rumahmu seperti pekuburan, karena sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah.”
Riwayat lain mengatakan “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur’an, maka setan tidak akan masuk ke dalamnya.” (HR an-Nasa’i)
Baca Juga: Doa Sebelum Tidur
Bacaan Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Bacaan latin: Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Baca Juga: Doa Pembuka Rezeki
Waktu Terbaik Baca Ayat Kursi
Pagi dan Petang
Dikutip buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT? oleh Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I, bacaan ayat kursi dapat diamalkan setiap hari dalam tiga waktu utamanya. Salah satunya adalah pagi dan petang yang bersumber dari hadits Al Hakim. Ia meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab yang mengutip sabda Rasulullah SAW.
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya: “Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” (HR Al Hakim
Setelah Salat
Selain itu, ayat kursi dapat dibaca usai mengerjakan salat fardhu lima waktu. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ
Artinya: “Barang siapa membacanya (ayat kursi) setiap kali selesai mengerjakan sholat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR An Nasa’i)
Jelang Tidur
Rasulullah SAW juga mengajarkan muslim untuk mengamalkan ayat kursi menjelang tidur di malam hari. Hal ini bersumber dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya: “… bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum (ayat kursi)’. Karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” (HR Bukhari)
Selain mengamalkan shalat taubat tersebut, mari kita sempurnakan amalan menuju 46 hari menuju Ramadan. Dengan melunasi hutang puasa atau menunaikan fidyah melalui Digital BSI Maslahat https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/fidyah. Dengan membayar fidyah, sobat tidak hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga membantu mereka yang membutuhkan.
BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazhir Wakaf mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam menguatkan ekosistem ekonomi syariah.