Yugi Habibi ialah mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan juga sebagai awardee BSI Scholarship batch 1.
Keterbatasan Bukan Menjadi Alasan Untuk Tidak Belajar
Sejak duduk di bangku SMP ada satu mata pelajaran yang mengubah hidupmya sampai sekarang. Bukan mata pelajaran IPA atau IPS, melainkan Teknik Informasi dan Komunkasi. Dirinya gemar mengotak-ngatik software editing seperti Adobe photoshop, Adobe Ilustrator dan Corel Draw. Walaupun saat itu ia belum memiliki perangkat computer untuk belajar praktek langsung dirinya tidak menyerah dan giat belajar menggunakan komputer warnet atau meminjam laptop teman.
Berlanjut sampai di bangku SMA, ketertarikannya terhadap IT dan mempelajari bagaimana menguasai software editing tersebut semakin besar. Terlebih saat di SMA banyak sekali wadah untuk belajar dan mengaplikasikan skill tersebut. Ilmunya dapat ia terapkan saat bergabung bersama OSIS dan MPK sebagai sekretaris sekaligus editor.
Dirinya diamanahi sebagai ketua komunitas remaja Islam yang bernama MERAPI (Majelis Remaja dan Pelajar Islam). Disituah dirinya memberikan skill yang dimilikinya untuk syiar dakwah. Baginya dakwah tidak hanya di mimbar saja, tetapi juga bisa melalui digital, dakwah juga bukan hanya dilakukan oleh ustadz namun juga semua orang.
Menekuni Skill Desain Mengantarkannya Kepada Kesempatan Lain
Tak hanya melalui organisasi, ia memberikan kontribusi terbaiknya dengan membuka jasa desain grafis, hingga ia direkrut oleh beberapa konveksi dan agency. Sambil menunggu masa penantian diterima di kampus Impian dirinya memanfaatkan waktu tersebut untuk belajar dan bekerja freelance. Tanpa disadari kegemarannya bisa mengantarkannya melangkah lebih jauh lagi. Dirinya bisa mengikuti berbagai volunteer baik tingkat regional maupun nasional. Lalu bisa bergabung dengan suatu lembaga volunteering sebagai divisi marketing and communication tahun 2020.
Dari kegiatan volunteer tersebut ada hal yang menerutnya sangat berkesan saat menyalurkan bantuan ke Desa Wanajaya Kecamatan Teluk Jambe Kabupaten Karawang yang berdekatan dengan KIIC pusat industri Karawang. Akses masuk ke desa tersebut masih berupa tanah merah yang terjal dan tidak ada listrik sama sekali padahal ada sekitar 1400 KK yang tinggal disana. Kami menyalurkan bantuan listrik dengan tenaga surya yang diberi nama LIMAR (Listrik Mandiri Rakyat). Memasang solar panel di lebih dari 700 KK di desa tersebut dengan bantuan dana CSR. Program tersebut sampai mendapatkan penghargaan Paragon Innovation Award 2021 kategori sosial dan penghargaan dari Kemenpora sebagai juara dua Youth E- Engagement Program 2021.
Memberanikan Diri Membuka Peluang Baru
Tidak hanya itu saja, ia juga bergabung bersama Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Barat yaitu sebuah gerakan pemuda yang di bentuk Oleh BNPT yang tersebar di 13 Provinsi. Tanggungjawabnya ialah menangkal isu-isu terorisme dan radikalisme dengan membuat konten mengenai isu terkini di kalangan anak muda.
Selain itu dirinya juga di amanahi sebagai tim desain komunikasi visual sekaligus Instruktur pada Program Desa Damai pada tahun 2021 dengan target peserta dari kalangan pemuda, akademisi serta pengurus desa. Dirinya juga terpilih menjadi perwakilan untuk mengikuti RAKORNAS di Jakarta pada tahun 2022.
Baca juga: Silvi Novianti Awardee Bsi Scholarship Talenta Berhasil Menemukan Makna Baru Dalam Menjadi Hidup
Tidak hanya dibidang aktivis saja, ternyata berkah dari skill desain grafis ini juga membantunya untuk berkembang sampai dunia kewirausahaan dan akademisi. Dirinya membuat brand Why Design Project yaitu sebuah bisnis yang bergerak dibidang jasa desain grafis. Dari sini kemudian bisnisnya bergabung dengan Lembaga yang dibangun oleh Keluarga Sandiaga Uno di program Entrepreneur Development for Youth (ENVOY). Program inilah yang berhasil mendongkrak bisnisnya hingga go internasional. Hingga kini memiliki client dari luar negeri seperti US, Spanyol, Kuwait dan Bahrain.
Dalam bidang akademis alhamudillah ia berhasil menjadi bagian dari awardee BSI Scholarship Inspirasi Batch 1 pada tahun 2021. Ia selaku koordinator kampus bersama timnya menjlankan social project BSI Scholarship yang memberikan literasi ekonomi syariah untuk kalangan pelajar dan remaja. Menurut data Bank Indonesia tahun 2019 bahwa hanya 16 dari 100 pelajar yang memiliki pemahaman literasi ekonomi syariah.
Akhirnya ia bersama timnya membuat satu produk yang diberi nama dengan SMARD (Sharia Smard Card) produk ini adalah media pembelajaran yang interaktif, inovatif dan efektif untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah. Harapannya bisa menyiapkan generasi muda saat ini supaya bisa memajukan ekonomi syariah Indonesia bahkan sampai kancah Internasional. Kemudian pada ajang Sharia Young Leader Summit (SYLS) yang diselenggarakan oleh BSI, BSI Maslahat dan KNEKS Yugi mendapatkan penghargaan juara 1 di bidang social project.
Demi lebih menyempurnakan kembali hasil produk yang telah dibuat oleh awardee BSI Scholarship UIN Bandung yang berjumlah 21 orang yang dipimpin oleh dirinya. Kemudian melakukan uji coba metode belajar keuangan dan ekonomi syariah menggunakan SMARD pada tanggal 3 dan 6 April 2023 di SMA Negeri Bandung.
Ia melakukan pembukaaan dan test kepada 100 siswa untuk menguji coba metode pembalajaran menggunakan permainan melakukan pre-test dan post-test. Hasilnya tingkat pemahaman awal sekitar 40% dan setelah melakukan test meningkat menjadi 65%. Jika bermain secara serius dan dilakukan secara berkala serta di dampingi oleh tim ahli, maka kami yakin bisa menembuh 75-80% pemahaman mereka terhadap literasi ekonomi syariah.
Baca juga: Perjuangan Feni Febrianti Awardee BSI Scholarship, Berani Berproses Meraih Mimpi di Masa Pandemi
Alhamdulillah dari agenda social project tidak hanya bermanfaat bagi peserta, namun juga para panitia yaitu awardee BSI Scholarship UIN Bandung yang dapat melatih kekompakan, kepercayaan diri, kepemimpinan, critical thingking dan manajemen waktu.
BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam menguatkan ekosistem ekonomi syariah.