Yogyakarta, 27 November 2025 – BSI Maslahat bersama Kementerian Agama menggelar Pembinaan Nasional bagi awardee Beasiswa Zakat Indonesia (BeZakat) di Jogjakarta pada Sabtu (22/11/2025). Kegiatan ini diikuti 75 mahasiswa dari 15 perguruan tinggi penerima BeZakat. Program ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat transformasi mustahik menuju muzaki melalui penguatan kapasitas akademik, pembentukan karakter, serta peningkatan kepemimpinan mahasiswa penerima beasiswa zakat.
Dalam program ini, BSI Maslahat berperan sebagai Dewan Penyantun BeZakat yang memberikan beasiswa kepada 12 mahasiswa asal Jakarta dan Yogyakarta. Secara keseluruhan, terdapat 120 awardee BeZakat yang didukung oleh berbagai LAZ nasional.
Beasiswa yang diberikan mencakup biaya UKT hingga delapan semester, uang saku, serta program pembinaan. Fasilitas ini dirancang untuk memastikan mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi dengan baik dan memiliki bekal pengembangan diri.
Baca juga : BSI Maslahat dan Kementerian Agama RI Uji Coba Digitalisasi Data Zakat Untuk Distribusi Tepat Sasaran
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag. menegaskan pentingnya pembinaan ini. “Pembinaan dirancang untuk memperkuat kapasitas akademik dan karakter mahasiswa agar bertransformasi dari mustahik menjadi calon muzaki. Pendidikan adalah investasi yang mampu mengubah posisi ekonomi penerima zakat,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. menambahkan bahwa penguasaan bahasa asing, integritas, dan jejaring profesional menjadi modal utama meningkatkan daya saing lulusan. “Awardee harus siap bersaing di tingkat global,” katanya.
Baca juga : BSI Maslahat Dukung Gerakan Zakat dan Wakaf Nasional Lewat ZaWa Funwalk 2025
Selama pembinaan berlangsung, para awardee mengikuti materi yang mencakup penguatan ruhani, pemetaan bakat, kepemimpinan transformatif, kecemerlangan akademik, dan orientasi penyantun.
Proses pembinaan ini menghasilkan capaian signifikan berupa tersusunnya Rencana Aksi Individu yang mencakup aspek ruhani, akademik, sosial, dan kepemimpinan. Selain itu, jejaring lintas kampus dan lembaga Dewan Penyantun terbentuk dengan lebih solid, motivasi awardee untuk menjadi duta zakat meningkat, dan sejumlah inisiatif proyek sosial kampus mulai dirancang sebagai bentuk tindak lanjut pembinaan.
BSI Maslahat melalui program ini membuktikan bahwa zakat bukan sekadar instrumen bantuan sosial, melainkan investasi jangka panjang untuk membentuk generasi penerus bangsa yang kuat secara akademik, matang secara karakter, dan siap berkontribusi sebagai muzaki di masa depan.
Baca juga : BSI Maslahat bersama Kementrian Agama Perkuat Pendidikan Untuk Dhuafa Berprestasi dengan Beasiswa Zakat Indonesia

