BSI Scholarship Jadi Bukti Nyata Peran BSI Maslahat dan BSI dalam Mengatasi Tantangan Pendidikan

Jakarta, 28 Mei 2025 — Tantangan pendidikan di Indonesia masih menjadi perhatian serius, terutama terkait dengan tingginya jumlah anak yang tidak mengenyam pendidikan formal. Dilansir dari Tempo, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah atau Kemendikdasmen mencatat ada 3,9 juta anak yang tak bersekolah saat ini. Rinciannya sebanyak 881.168 anak tidak bersekolah karena putus sekolah, 1.027.014 anak sudah lulus tapi tidak melanjutkan sekolah, dan 2.077.596 anak belum pernah bersekolah. Angka ini mencerminkan urgensi kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk memperluas akses pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh anak bangsa. 

BSI Maslahat, BSI ,dan para penerima BSI Scholarship menggelar audiensi dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Saintek, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi  Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D, bertempat di Kantor Mendikbudristek, pada Rabu (28/05). BSI Scholarship merupakan program beasiswa jenjang Sarjana yang drancang sejak tahun 2021, dengan tujuan membentuk pemimpin masa depan umat yang berkarakter, amanah, dan mampu menjadi teladan di tengah masyarakat.  

Audiensi ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus BSI Maslahat, Misbahul Munir; Direktur Retail  Banking BSI, Kemas Erwan Husainy; SVP Intituional Banking Group, Ida Triana; Direktur BSI Maslahat, Sukoriyanto Saputro; Direktur Waqf & Empowerment, Muhammad Sobirin; Brand Ambassador BSI Scholarship, Imam Santoso, beserta  10 awardee terpilih dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Diponegoro (UNDIP). 

Dalam pengenalan BSI Scholarship, Misbahul Munir mengatakan, ”Dari tahun 2021, hingga saat ini, BSI Scholarship menjangkau 96 kampus PTN/PTS dengan 8.544 mahasiswa dan 2.200 pelajar per tahun. Beasiswa ini diberikan selama 8 (delapan) semester masa studi, mencakup bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT), uang saku bulanan, serta pembinaan rutin yang mendukung pengembangan karakter dan kepemimpinan.” ucapnya.


Dalam kesempatan yang sama, Kemas Erwan Husainy menegaskan bahwa BSI bersama BSI Maslahat mendukung pemerintah dalam bidang pendidikan melalui optimalisasi dana zakat perusahaan. ”Saya ingin menyampaikan rasa syukur atas pencapaian kinerja BSI, hal ini  berbanding lurus dengan pembayaran zakat perusahaan dan payroll pegawai sebesar Rp268M atau meningkat sebesar 120% dibanding awal merger tahun 2021. Ini membuat BSI menjadi perusahaan dengan zakat perusahaan terbesar di Indonesia.” ucapnya. 

Mendiktisaintek dalam sesi akhir mengucapkan rasa terima kasihnya kepada BSI Maslahat yang telah mendukung pemerintah dalam membangun generasi muda dengan adanya program BSI Scholarship.  

“Saya berterima kasih dan mengapresiasi BSI Maslahat dalam mendukung pendidikan anak bangsa. Para penerima beasiswa ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan dukungan yang tepat, anak-anak Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi besar bagi negeri ini. Saya berharap mereka nantinya juga bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat, yang sebelumnya menjadi penerima beasiswa menjadi pemberi beasisiwa,” ujar Menteri dalam sambutannya. 

Menristeksaintek juga menyampaikan harapannya untuk seluruh awardee agar memanfaatkan beasiswa ini dengan baik, terus beprestasi, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.  

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi dan semangat bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

 Baca juga : 353 Awardee BSI Scholarship Lolos SNBT 2025, 105 Masuk 10 PTN Terbaik di Indonesia