BSI Maslahat, November 2025 – Di tengah meningkatnya kasus masyarakat berutang, termasuk melalui layanan pinjaman online yang kian marak, BSI Maslahat merilis doa khusus agar umat dimudahkan melunasi utang. Inisiatif ini menekankan pentingnya ikhtiar dan ketulusan berdoa sebagai jalan spiritual menghadapi tekanan finansial.
Baca juga: Kisah Keluarga Imran dalam Al-Qur’an : Teladan Kekuatan Iman dan Kesabaran dalam Islam
Belakangan ini, fenomena berutang tidak hanya terjadi karena kebutuhan mendesak seperti pendidikan atau kesehatan, tetapi juga karena akses mudah ke pinjaman digital. Banyak orang terjebak dalam jerat bunga tinggi dan cicilan yang menumpuk, sehingga menimbulkan keresahan sosial. Dalam konteks ini, doa dipandang sebagai penguat mental sekaligus pengingat bahwa setiap kesulitan dapat dihadapi dengan kesungguhan hati dan usaha nyata.
Doa sebagai Ruang Aman
Doa sering kali menjadi jeda kecil yang menenangkan. Saat tekanan finansial menumpuk, doa menghadirkan ruang aman untuk berdamai dengan diri sendiri, mengakui kelemahan, dan berharap pada kekuatan yang lebih besar dari manusia.
Berdoa agar dimudahkan melunasi utang berarti memohon kelapangan rezeki sekaligus ketenangan batin untuk tetap jujur menjalani hidup.
Doa Agar Diberi Kemudahan Melunasi Utang
اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا تُعْطِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُمَا وَتَمْنَعُ مَنْ تَشَاءُ, اِرْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِيْنِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ
Artinya: “Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Engkau) Yang Maha pengasih di dunia dan akhirat, dan Yang Maha penyayang di dua negeri tersebut. Engkau memberi dari keduanya kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau cegah orang yang Engkau kehendaki. Kasihilah aku dengan rahmat-Mu; di mana Engkau jadikan aku cukup dengannya dengan tidak membutuhkan kasih sayang dari siapapun selain Engkau.”
Baca juga: Kisah Uwais Al-Qarni, Pemuda yang Dirindukan Rasulullah Karena Baktinya kepada Ibu
Teladan dari Rasulullah SAW
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Mu’adz r.a: “Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah doa yang bisa engkau baca? Sekiranya engkau mempunyai utang sebesar gunung Uhud, pastilah Allah akan menunaikan utangmu.” Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat 26 Surat Ali-Imran dan melanjutkan dengan doa di atas. (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Ash-Shaghîr dengan isnad yang jayyid).
Doa dan Ikhtiar: Dua Sisi yang Tak Terpisahkan
Doa adalah permohonan, sementara ikhtiar adalah wujud keseriusan. Tanpa usaha, doa hanya menjadi ucapan. Namun selama seseorang tidak berhenti berusaha dan tidak berhenti berdoa, selalu ada kemungkinan baru yang terbuka esok hari. Doa ini menjadi pengingat bahwa setiap beban dapat diringankan, setiap utang dapat dilunasi, selama hati tetap tulus dan langkah terus dijalankan.

