Keniscayaan Dakwah: Mimpi Besar untuk Berkontribusi bagi Lingkungan melalui Ekonomi Syariah, Ali Kifayatullah

Obsesi Mengejar Prestasi

Ali Kifayatullah atau yang akrab disapa Ali itu merupakan mahasiswa tingkat akhir di jurusan Ilmu Ekonomi Islam FEB UI dan juga seorang awardee BSI Scholarship Talenta. Ia tumbuh menjadi pribadi yang berjiwa kompetitif dikarenakan lingkungan sekitarnya yang terus mendorongnya untuk mengejar prestasi akademik dari bangku sekolah dasar hingga sekarang. Sesampainya di bangku perkuliahan, kata-kata intimidasi andalan yang kerap dilontarkan oleh kakak tingkatnya ketika Orientasi Pengenalan Kampus (OPK): “Di atas langit, ada langit”, tampaknya tidak terlalu mengganggunya. Ali termasuk mahasiswa yang cukup excited dengan lingkungan kompetitif yang akan dijumpainya di FEB UI. Seiring berjalannya waktu, obsesi yang Ali miliki untuk berprestasi dalam bidang akademik semakin meningkat. Dari predikat Highest GPA Prodi Ilmu Ekonomi Islam hingga Highest GPA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Di sisi lain, prestasi dalam bidang karya tulis ilmiah juga terus ia kumpulkan.

Hingga pada suatu titik, Ali merenung dan berpikir: “apakah seluruh prestasi akademik ini merupakan tujuan akhir yang saya inginkan atau hal ini hanya sebagai perantara syiar dakwah semata?”. Sedikit demi sedikit, jawaban pun muncul ketika Ali membuka lembaran buku karangan Amartya Sen yang berjudul Development as Freedom. Ali tersadar bahwa prestasi akademik yang selama ini ia obsesikan tidak pernah memenuhi kepuasan hidupnya sedikit pun. Ia juga tersadar bahwa prestasi ini hanyalah sebuah perantara (principal means) untuk mencapai tujuan akhir (ultimate end) yang perlu ia capai. Di titik inilah, Ali bertekad untuk menjadikan prestasi akademiknya sebagai sarana untuk berkontribusi lebih terhadap lingkungan sekitar.

Baca juga: Kisah Nurfatimah Amany, Awardee Bsi Scholarship Menjadi Narasumber Di I-Iecons 2023 Arab Saudi

 

Mencari Makna Kehidupan melalui Kontribusi

Dalam perjalanan merealisasikan tekad tersebut, tentunya beberapa tantangan kerap hadir. Ali merasa bahwa dalam menjalankan misi untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitar, ia perlu menyelesaikan tiga tantangan besar, yakni 1) komunikasi; 2) memaksimalkan potensi; dan 3) membangun jejaring (networking). Dalam menjawab tantangan komunikasi, Ali memutuskan untuk menjadi seorang content creator. Tepatnya pada bulan Juli 2021, ia bersama dengan kedua koleganya mendirikan sebuah platform yang bernama Edu Peer Inspiration, sebuah ikhtiar kecil untuk membantu memberikan informasi dan motivasi bagi teman-teman pejuang kampus favorit. Tidak berhenti di sana, ia juga memutuskan untuk bersyiar mengenai ekonomi Islam melalui platform Syiar Syariah bersama keempat temannya. Selain menumbuhkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi, perjalanan menjadi content creator juga memberikan pelajaran mahal kepada Ali bahwa sebuah dampak besar dimulai dari usaha kecil yang berkelanjutan.

Ketika tantangan komunikasi ini sudah terjawab, Ali kembali berusaha untuk menjawab tantangan kedua, yakni terkait memaksimalkan potensi. Ali melihat bahwa minat besarnya di bidang riset ekonomi syariah perlu untuk digali dan dimanfaatkan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengambil peluang magang di Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI. Di tempat inilah, kesempatan untuk berkontribusi melalui penulisan laporan Indonesia Sharia Economic Outlook 2023 hadir. Di tempat ini juga, Ali berkesempatan untuk menjadi asisten penulis buku Sejarah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Islam jilid II. Pengalaman magang ini menjadi sebuah wadah yang ia manfaatkan untuk mengimplementasikan potensi-potensi yang dimilikinya.

Baca juga: Perjuangan Feni Febrianti Awardee Bsi Scholarship, Berani Berproses Meraih Mimpi Di Masa Pandemi

Tak berhenti di sana, Ali terus mencari cara untuk memaksimalkan dan memperluas dampak atau kontribusi yang bisa ia berikan melalui jejaring. Pertanyaan besar ini terjawab oleh datangnya amanah besar yang ia terima sebagai Duta Ekonomi Syariah Milenial oleh Bank Syariah Indonesia. Amanah besar ini yang mendorong Ali untuk memperluas jejaring, baik ke rekan-rekan aktivis ekonomi Islam di seluruh Indonesia maupun kepada tokoh-tokoh ekonomi Islam di Indonesia. Amanah sebagai duta memberikan peluang baginya untuk berbagi cerita dan pengalaman di beberapa kesempatan dengan masyarakat luas.

Way Forward: Keniscayaan Dakwah     

Pada akhirnya, Ali hanyalah seorang insan yang ingin meninggalkan secercah cahaya kebermanfaatan pada lingkungan di sekitarnya. Perjalanan panjang perjuangan untuk membangkitkan ekonomi Islam memang bukan menjadi tanggung jawab Ali seorang. Namun, ia bertekad untuk meninggalkan dunia ini dengan namanya tercatat sebagai kontributor penting bagi perkembangan ekonomi Islam. Ali juga berharap bahwa perjuangan ini tidak akan pernah usai, mengingat baginya, syiar dakwah ini bukan hanya merupakan sebuah kewajiban semata, melainkan sebuah keniscayaan.

Baca juga: Melangkah Ke Dunia Internasional: Perjalanan Awardee Bsi Scholarship Angkatan 2 Dalam Penelitian Cengkih