Saya Meilia Krisnanda Pradani dari Fakultas Kedokteran Gigi, prodi Higien Gigi Universitas Gadjah Mada. Latar belakang keluarga saya yang merupakan seorang pedagang di pasar. Mereka memegang stereotipe bahwa berkuliah hanyalah impian orang yang menunda pekerjaan.

Selama saya masih di rumah, saya tinggal menumpang dengan nenek saya. Ibu cerai saat saya umur 2 tahun, selama itu juga ibu membiayai saya sendirian hingga Ibu memutuskan untuk menikah lagi ketika saya umur 15 tahun berharap mendapat keringanan karena ada yang menafkahinya, namun itu semua hanya omongan manis di awal saja. Pada akhirnya. Ibu tetap membiayai kami sendirian dengan tanggungan yang bertambah dengan adanya adik. Sehingga semasa SMA saya pun tidak memiliki pandangan akan perkuliahan. Saya hanya memenuhi kewajiban kepada orang tua untuk berprestasi dan membuktikan bahwa didikan hanya dari seorang ibu bukan suatu penghambat. Hingga saya meraih berbagai prestasi akademik, diantarnya mendapatkan ranking 1 kelas, mendapat rangking 3 besar parallel dari kelas 10 hingga kelas 12 yang membawa saya masuk eligible dan dengan segala doa dan ridho Allah saya pun lolos SNBP.

Adanya bantuan beasiswa dari BSI Maslahat adalah bentuk kesiapan saya dalam menghadapi takdir yang telah Allah berikan yakni memasuki dunia perkuliahan, tidak hanya berupa materi tapi juga dalam bentuk pembekalan mentoring agar membentuk mahasiswa yang siap secara mental dan emosional dalam menghadapi perkuliahan. Namun perjuangan Meilia masih panjang, masih banyak cita dan kemaslahatan yang ia akan wujudkan.

Meilia adalah salah satu dari ribuan penerima bantuan BSI Maslahat yang harus terus kita dukung hingga tuntas kuliah, mari terlibat membantu melalui donasi untuk program Pendidikan dhuafa melalui BSI Maslahat.