Bulan Safar, sebagai bulan kedua dalam kalender Hijriah, sering kali disalahpahami sebagai bulan yang membawa kesialan. Padahal, dalam sejarah Islam, Safar justru menjadi saksi dari berbagai peristiwa monumental yang menunjukkan kekuatan dakwah, keteguhan iman, dan strategi Rasulullah SAW dalam membangun peradaban Islam. Dari peperangan hingga pernikahan, dari hijrah hingga penaklukan, Safar adalah bulan yang penuh makna dan pelajaran berharga bagi umat Islam.
1. Perang Al-Abwa: Awal Kiprah Militer Rasulullah SAW
Perang Al-Abwa merupakan salah satu ekspedisi militer pertama yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah. Perang ini terjadi pada tahun pertama Hijriah dan menjadi bagian dari ghazwah, yaitu peperangan yang dipimpin oleh Nabi sendiri. Meskipun tidak terjadi pertempuran besar, ekspedisi ini menunjukkan keseriusan Rasulullah SAW dalam menjaga keamanan umat Islam dan memperkenalkan eksistensi negara Islam yang baru terbentuk.
2. Perang Khaibar: Strategi dan Kemenangan Besar
Perang Khaibar adalah salah satu kemenangan besar umat Islam atas kaum Yahudi yang bermukim di benteng-benteng kuat di wilayah Khaibar. Dengan pasukan yang terorganisir dan strategi yang matang, Rasulullah SAW berhasil menaklukkan benteng-benteng seperti Naim, Qumush, Syiq, dan Nithah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Safar tahun ketujuh Hijriah dan menjadi bukti bahwa kekuatan iman dan kepemimpinan yang bijak mampu mengalahkan kekuatan militer yang besar.
Baca juga : BSI Maslahat Rayakan Milad ke-3: “Melangkah Bersama, Memberi Manfaat untuk Semua”
3. Ekspedisi Qutbah bin Amir: Dakwah dan Ketegasan
Pada tahun kesembilan Hijriah, Rasulullah SAW mengutus Qutbah bin Amir untuk memimpin ekspedisi ke wilayah Khats’am. Misi ini bukan hanya bersifat militer, tetapi juga dakwah dan penegakan keadilan terhadap suku-suku yang menolak Islam dan melakukan tindakan permusuhan. Dengan hanya 20 pasukan, ekspedisi ini menunjukkan bahwa keberanian dan keimanan dapat menjadi kekuatan utama dalam perjuangan.
4. Perang Dzu’Amr: Keteguhan di Tengah Tantangan
Perang Dzu’Amr terjadi setelah Rasulullah SAW kembali dari Perang Sawiq. Beliau memimpin 450 sahabat menuju wilayah Najid untuk menghadapi Kabilah Ghathafan. Perang ini berlangsung selama sebulan penuh di bulan Safar dan menunjukkan keteguhan Rasulullah SAW dalam menghadapi ancaman eksternal terhadap umat Islam. Keberadaan beliau di medan perang menjadi teladan bagi para sahabat dan umat Islam dalam menghadapi tantangan dengan sabar dan strategi.
5. Kedatangan Utusan Bani Udzra: Dakwah yang Membuka Hati
Setelah penaklukan Makkah dan Perang Tabuk, Rasulullah SAW mulai menyurati para pemimpin dan raja di Semenanjung Arab untuk mengajak mereka masuk Islam. Salah satu respon positif datang dari Bani Udzra yang mengirim 12 utusan pada bulan Safar. Rasulullah SAW menyambut mereka dengan kabar gembira tentang kemenangan di Syam dan memberikan nasihat agar meninggalkan praktik-praktik jahiliah. Peristiwa ini menunjukkan keberhasilan dakwah Rasulullah SAW yang menyentuh hati banyak kabilah Arab.
Baca juga : Santri Rumah Qur’an BSI Maslahat Raih Prestasi di aJANG Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ)
6. Keislaman Amr bin Ash: Dari Musuh Menjadi Pembela Islam
Amr bin Ash, seorang tokoh Quraisy yang dikenal sebagai ahli strategi militer, memeluk Islam pada bulan Safar tahun kedelapan Hijriah. Keislamannya dipengaruhi oleh Raja Negus dari Habasyah. Setelah masuk Islam, Amr bin Ash menjadi sahabat Rasulullah SAW yang setia dan berperan penting dalam penaklukan Mesir. Peristiwa ini menunjukkan bahwa hidayah Allah SWT dapat datang kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang sebelumnya menentang Islam.
7. Hijrah Rasulullah SAW: Perjalanan Menuju Peradaban
Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah adalah titik balik dalam sejarah Islam. Perjalanan ini dimulai pada bulan Safar dan berakhir di bulan Rabiul Awwal. Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga simbol perjuangan dakwah dan pengorbanan demi menegakkan akidah. Rasulullah SAW meninggalkan kampung halaman, harta, dan keluarga demi menyelamatkan umat dan membangun masyarakat Islam yang berkeadilan.
8. Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah: Cinta dan Dukungan Dakwah
Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah binti Khuwailid terjadi pada bulan Safar ketika beliau berusia 26 tahun. Sayyidah Khadijah adalah wanita mulia yang menjadi pendukung utama dakwah Rasulullah SAW. Pernikahan ini bukan hanya ikatan cinta, tetapi juga kemitraan spiritual yang menguatkan perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam.
9. Pernikahan Ali bin Abi Thalib RA dengan Sayyidah Fatimah RA: Keluarga Teladan
Pada bulan Safar tahun kedua Hijriah, berlangsung pernikahan antara Ali bin Abi Thalib RA dan Sayyidah Fatimah RA. Pernikahan ini menyatukan dua pribadi mulia yang menjadi teladan dalam kehidupan rumah tangga dan perjuangan Islam. Dari pernikahan ini lahir generasi penerus yang berperan penting dalam sejarah Islam, seperti Hasan dan Husain RA.
10. Penaklukan Romawi oleh Usamah bin Zaid: Kepemimpinan Generasi Muda
Pada bulan Safar tahun ke-11 Hijriah, Rasulullah SAW memerintahkan pasukan Islam untuk bersiap menyerang Romawi. Usamah bin Zaid, seorang pemuda, ditunjuk sebagai panglima perang. Meskipun sempat diragukan oleh sebagian sahabat, Rasulullah SAW menegaskan bahwa Usamah layak menjadi pemimpin. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya memberi kepercayaan kepada generasi muda dan menilai seseorang berdasarkan kemampuan, bukan usia atau status sosial.
Bulan Safar bukanlah bulan yang membawa kesialan, melainkan bulan yang penuh dengan peristiwa bersejarah yang mencerminkan perjuangan, keberanian, dan kebijaksanaan Rasulullah SAW serta para sahabat. Dari medan perang hingga mimbar dakwah, dari pernikahan hingga hijrah, Safar mengajarkan kita tentang pentingnya pengorbanan, strategi, dan keimanan dalam menghadapi tantangan hidup.
Sebagai umat Islam, kita diajak untuk menjadikan Safar sebagai momentum refleksi dan pembelajaran. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari sejarah agung ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sebagai bentuk cinta dan penghormatan terhadap perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Mari jadikan bulan Safar sebagai waktu yang penuh berkah dengan memperbanyak amal kebaikan. Salah satu bentuk nyata dari kepedulian kita adalah dengan bersedekah untuk melalui https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/sedekah-subuh.
Baca juga :BSI Maslahat Perkuat Komitmen Layanan Sosial Lewat Pemeriksaan Kesehatan Gratis