Kisah Syafira, menunjukkan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Syafira merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Setelah sang ayah meninggal dunia akibat penyempitan otak, ibunya menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga dengan berdagang susu jahe setiap malam.
Selalu Mengutamakan Pendidikan
Kepergian sang ayah menjadi pukulan berat yang mengguncang kondisi ekonomi keluarga. Namun, di tengah duka dan segala keterbatasan, Syafira tetap teguh melangkah, menapaki jalan terjal demi meraih cita-cita. Ia terinspirasi oleh pesan mendiang ayahnya yang selalu menekankan pentingnya pendidikan.
“Tak apa jika Bapak dan Ibumu tidak berkuliah. Tapi kamu harus kuliah, Nak. Bagaimanapun caranya, Ayah akan usahakan agar kamu bisa menjadi sarjana” ujar mendiang ayahnya.
Demi mewujudkan cita-cita sekaligus harapan mendiang sang ayah, Syafira mencoba peruntungan dengan mendaftar program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ia berharap bantuan itu bisa membantunya dalam menggapai cita-cita. Namun takdir berkata lain, Syafira gagal lolos seleksi. Meski demikian, kegagalan itu tak memadamkan semangatnya, justru menjadi bara yang menguatkan tekadnya untuk terus maju.
Bukti Nyata Manfaat Beasiswa BSI Scholarship
Di tengah keputusasaan, sekolah merekomendasikan Syafira untuk mendaftar Beasiswa BSI Scholarship. Dengan penuh semangat dan keyakinan, Syafira mencoba mendaftar beasiswa BSI Scholarship. Alhamdulillah ia diterima menjadi awardee BSI Scholarship Pelajar, membuka lembaran baru dalam perjuangannya meraih mimpi.
Sejak menjadi awardee BSI Scholarship pelajar, Syafira bisa meringankan sedikit beban ekonomi keluarga. Ia juga memanfaatkan uang saku beasiswa untuk mengikuti les private. Tak hanya itu, Syafira juga mendapatkan mentoring pengembangan diri, bimbingan intensif persiapan SNBT, hingga networking dengan peserta se-Indonesia.
Aktif Berprestasi dan Tembus Kampus Impian
Sejak bergabung sebagai awardee, Syafira aktif mengikuti olimpiade seperti OSN Matematika, KSM Matematika, KOSSMI Matematika, dan KOSSMI Fisika. untuk mengasah kemampuan dan menambah prestasi. Ia menargetkan bisa lolos ke salah satu dari 10 kampus terbaik di Indonesia.
Bisa berkuliah di salah satu PTN ternama di Indonesia menjadi cita-cita kebanyakan orang, termasuk Syafira. Berbekal kesungguhannya dalam belajar, pengalaman mengikuti olimpiade, dan les tambahan yang ia ikuti, hingga mentoring yang diberikan oleh BSI Scholarship, menghantarkan Syafira lulus diterima di jurusan Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro dengan skor UTBK 689.
Tak hanya itu, Syafira juga kembali lolos seleksi dan menjadi awardee BSI Scholarship Prestasi Unggulan untuk jenjang perguruan tinggi. Sebuah langkah awal yang kuat untuk menjadi bekal ia selama menempuh masa kuliah.
Cita-Cita untuk Kembali Berkontribusi
Kini, Syafira bertekad untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu dan memiliki cita-cita untuk bekerja di Bank Syariah Indonesia (BSI). Ia berharap dapat berkontribusi membantu anak-anak dari latar belakang serupa agar bisa meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik.
Kisah Syafira membuktikan bahwa tekad, usaha, dan kesempatan bisa mengubah nasib. Ia kini tak hanya membawa harapan bagi keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak pelajar lainnya yang tengah berjuang menggapai mimpi.