Banjir bandang Sumatera Barat berasal dari hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah setempat. Banjir bandang yang bercampur lahar dingin Gunung Marapi berdampak di beberapa titik. Daerah yang terdampak banjir dan tanah longsor, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Padang.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis pembaharuan data terakhir per Sabtu (18/5) total korban meninggal dunia sebanyak 61 orang dengan rincian 29 orang dari Tanah Datar, 22 orang dari Agam, 1 orang dari Padang Pariaman, 2 orang dari Padang Panjang, 2 orang dari Padang dan 5 orang belum teridentifikasi.
Sementara itu, pembaharuan data orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian banjir bandang total sebanyak 14 orang. Rinciannya antara lain Kabupaten Tanah Datar 13 orang dilaporkan hilang dan Kabupaten Agam satu orang dilaporkan hilang. Serta 989 KK terdampak dan 40 orang mengalami luka-luka.
Baca juga: BSI Maslahat Dan Bsi Salurkan Bantuan Untuk Penyintas Banjir Bandang Luwu Sulsel
BSI Maslahat bersama BSI Area Padang menyalurkan bantuan kepada penyintas banjir bandang dan longsor Sumatera Barat. Bantuan senilai Rp200 juta ini diserahkan langsung oleh Ari Yusnairy Muslim, RCEO 3 BSI Palembang kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di kantor Gubernur Sumatera Barat.
Bantuan disalurkan dalam bentuk peralatan untuk perbaikan rumah dan kebutuhan pokok masyarakat terdampak di wilayah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Bukittinggi.
RCEO 3 BSI Palembang, Ari Yusnairy Muslim, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi yang dihadapi oleh masyarakat terdampak akibat banjir bandang yang melanda wilayah Sumbar.
“Semoga bantuan ini sedikit meringankan beban yang menimpa saudara kita. Selain itu, BSI dan BSI Maslahat juga turut memfasilitasi tenaga medis guna memberikan layanan kesehatan secara mobile, serta mendirikan posko dapur umum di lokasi bencana untuk menyediakan makanan bagi masyarakat penyintas banjir.”
Direktur Eksekutif BSI Maslahat, Sukoriyanto Saputro mengungkapkan bahwa BSI dan BSI Maslahat terus mengupayakan dengan cepat dalam tanggap bantu penyintas bencana.
“Kami terus berupaya untuk cepat dalam tanggap bantu penyintas bencana. Mudah-mudahan bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan primer dan sekunder para penyintas.”
Para penyintas saat ini sangat membutuhkan bantuan kita semua. Mereka membutuhkan makanan siap saji, hygiene kit, perlengkapan ibu dan bayi, selimut, air mineral, dan alat sholat. Setiap bantuan dari kita sangat berarti bagi mereka.
BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam menguatkan ekosistem ekonomi syariah.