Memaknai Hari Tani Nasional Melalui Kisah Sukses Transformasi Petani Bawang Merah Bersama BSI Maslahat

Selamat Hari Tani Nasional!

Hari yang penuh makna ini menjadi momentum untuk mengapresiasi perjuangan para petani dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus membangun ekonomi desa yang berkelanjutan. Pada kesempatan ini, mari kita simak kisah sukses Kelompok Tani Bawang Merah Kitropoyo di Desa Winong, Grobogan, yang berhasil menjadi motor penggerak perubahan berkat dukungan BSI Maslahat. Kini, kelompok tersebut berkembang pesat dengan 26 petani yang mengelola lahan lebih dari 10 hektare.

Dilansir dari jatengprov.go.id, mayoritas warga Desa Winong adalah petani bawang merah dengan hasil panen yang melimpah setiap musimnya, mencapai ribuan ton. Potensi ini mendorong terbentuknya sistem pertanian terpadu dan efisien, dengan tujuan menciptakan usaha tani bawang merah yang hemat biaya, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Langkah yang ditempuh dimulai dari pembibitan yang terstruktur, penanaman terintegrasi, hingga pemasaran hasil panen secara kolektif.

Baca juga : Kisah Sumarno, Petani Jagung  Binaan BSI Maslahat yang Berhasil Berdayakan Masyarakat 

Kelompok tani ini dipimpin oleh Aditya Nugroho Saputro bersama jajaran pengurus yang aktif membina petani mustahik agar mandiri secara ekonomi hingga mampu menjadi muzakki. “Dukungan yang diberikan berdampak luar biasa. Ada yang bisa membeli kendaraan, ada pula yang menyekolahkan anaknya,” ujar Aditya.

Berbagai kegiatan rutin dijalankan, mulai dari produksi bibit, penjemuran, pengikatan, hingga penyimpanan di gudang. Para petani juga mendapat bantuan modal berupa bibit, pupuk, serta pendampingan intensif. Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi 25 anggota, tetapi juga berdampak sosial pada lebih dari 100 orang di desa, termasuk ibu rumah tangga, janda, lansia, hingga tenaga harian yang terlibat dalam proses pengupasan bawang.

Pada musim tanam kali ini, kelompok masih membeli bibit dari Brebes sebanyak 8 ton untuk ditanam di lahan seluas 6 hektar. Hasil panen sangat memuaskan, dengan keuntungan rata-rata mencapai Rp2-5 juta per 100 kilogram bibit.

Mbah Jasmo Bangkit Bersama Kelompok Tani Kiptroyo

Salah satu petani yang merasakan manfaat besar adalah Jasmo atau Mbah Jasmo. Keterbatasan modal sering membuatnya bergantung pada tengkulak, sehingga keuntungan panen berkurang. Dengan dukungan BSI Maslahat, Mbah Jasmo kini dapat mengelola lahan seluas 3.500 meter persegi dan menghasilkan dua ton bawang merah dengan omzet mencapai 51 juta rupiah.

“Alhamdulillah, program dari BSI Maslahat sangat membantu permodalan saya. Hasil panen kali ini mencapai 51 juta dan sangat menguntungkan,” ungkapnya penuh syukur.
Bagi Mbah Jasmo, hasil panen tersebut bukan hanya keuntungan, tetapi juga kesempatan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Ia mampu melunasi hutang, memenuhi kebutuhan harian, menabung, dan menyisihkan modal untuk musim tanam berikutnya.  

Baca juga : Kelompok Tani Agro Mulya: UMKM Binaan BSI Maslahat Sukses Berdayakan Mustahik Lewat Budidaya Ikan Bioflok 

Kisah Mbah Jasmo bersama Kelompok Tani Kiprotoyo menjadi bukti bahwa pemberdayaan petani lokal mampu menciptakan dampak sosial yang luas.  Dengan semangat kebersamaan para petani dapat bertransformasi menjadi mandiri, produktif, dan berdaya secara ekonomi.

BSI Maslahat berkomitmen untuk terus memberikan dampak nyata dari dana zakat yang disalurkan, sehingga semakin banyak petani dhuafa yang sejahtera dan bertransformasi menjadi muzakki.

Mari tunaikan zakat agar lebih banyak petani dhuafa di Indonesia menjadi lebih sejahtera. Tunaikan zakat melalui Menu Berbagi BYOND by BSI atau BSI Mobile https://bsim.page.link/zakat-maslahat. Zakat mudah melalui berbagai metode pembayaran di digital.bsimaslahat.or.id/zakat atau transfer ke rekening 7026202595 a.n BSI Maslahat. Konsultasi zakat hubungi 08111888465.

Baca juga : BSI Maslahat Resmikan Sentra UMKM Kuliner Watu Gambir