Mandi wajib merupakan kewajiban bagi mereka yang berada dalam keadaan hadas besar/junub. Karena dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman.
Menurut kitab Kitab Thaharah (Perihal Bersuci) oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi hal-hal yang mewajibkan seseorang untuk melakukan mandi wajib yakni, (1) keluar mani, baik saat terjaga ataupun tidur, (2) Jima’, walaupun tidak keluar air mani, (3) Masuk Islamnya orang kafir, (4) Terputusnya haidh dan nifas.
Saat Ramadan, waktu yang dianjurkan untuk mandi wajib di bulan Ramadhan adalah sebelum memasuki waktu shalat Subuh. Meski kondisi junub tidak membatalkan puasa, mandi wajib sebaiknya dilakukan secepat mungkin agar dapat melaksanakan shalat Subuh dalam keadaan suci, sehingga ibadah puasa dan shalat menjadi lebih sempurna.
Berikut ini akan diuraikan rukun beserta tata caranya.
Rukun Mandi Wajib
- Niat
Sebenarnya tidak ada bacaan niat khusus untuk melakukan mandi wajib. Berdasarkan hadits:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ.
“Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya.”
2. Meratakan Air Pada Sekujur Badan
Tata Cara Yang Disunnahkan Ketika Mandi
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Dahulu, jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak mandi janabah (junub), beliau memulainya dengan :
- Membasuh telapak tangan : Cuci telapak tangan terlebih dahulu untuk memastikan kebersihan, termasuk membersihkan daerah-daerah yang perlu dibersihkan (seperti kotoran pada tubuh).
- Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kiri : Cuci tangan tiga kali dengan air bersih.
- Membasuh kemaluan : Pastikan bersih dari kotoran atau najis (seperti darah haid atau kotoran lainnya)
- Berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat dimulai dengan mencuci tangan, berkumur, membersihkan hidung, mencuci wajah, mencuci tangan, mencuci kaki, dan mengusap kepala.
- Lalu beliau mengambil air dan memasukkan jari-jemarinya ke pangkal rambut
- Mengguyur kepala sebanyak tiga kali tuangan
- Mengguyur seluruh badannya
- Mencuci kedua kaki