Di bulan Ramadan, kita dianjurkan banyak bersedekah dan banyak membaca Al Qur’an, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah. Imam Syafi’i berkata, “Di Bulan Ramadan sebaiknya kita banyak bersedekah, karena banyak orang yang sibuk beribadah dan mengurangi porsi kerja mereka. Selain itu, juga punya nilai dengan meneladani Rasulullah.”
Selain itu, sedekah di bulan Ramadan tidak hanya menambah pahala, tetapi juga mempererat tali silaturahmi serta membantu mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, kita dapat terus saling peduli, yang merupakan esensi dari ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
Ibnu Abbas ra. berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, lebih-lebih pada bulan Ramadan ketika ditemui Jibril. Setiap malam di bulan Ramadan, Jibril datang untuk membacakan Al-Qur’an. Saat ditemui Jibril, Rasulullah SAW lebih pemurah daripada angin yang bertiup.’’ (Muttafaq ‘alaih)
Pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan jua, kita dianjurkan memperbanyak ibadah, ber’itikaf di masjid, dan menyambut Lailatul Qadar seperti yang dilakukan Rasulullah.
Aisyah Ra. berkata, “Apabila sudah masuk sepuluh hari terakhir (Ramadan), Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam (dengan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mengikat sarungnya (tidak menggauli istrinya).” (Muttafaq’alaih)
Amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW:
1. Memperpanjang Shalat Malam
Pada 10 malam terakhir Ramadan, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabatnya jauh dari tempat tidur. Beliau menghidupkan malam-malam tersebut dengan beribadah, shalat, zikir, dan lainnya hingga waktu fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ini juga ditularkan kepada seluruh anggota keluarga beliau agar bersama-sama menikmati kesyahduan beribadah sepanjang malam. Sebagaimana diceritakan oleh Aisyah RA,
“Ketika memasuki 10 malam terakhir Ramadan, Rasulullah SAW mengencangkan ikat pinggang (menunjukkan kesungguhannya dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Baca juga : Kapan Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasan Berikut
2. Memperbanyak Sedekah
Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir Ramadan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan dengan bulan suci ini, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Keimanan dan kualitas ibadah seseorang menjadi sempurna dengan adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan sosial. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Qs. As-Sajdah: 16.
Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya mencakup sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakat maal, tetapi juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah sunnah. Hal ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan bagi mereka yang membutuhkan menjelang Idul Fitri. Bentuk sedekah dapat beragam, termasuk harta, pangan, pakaian, dan paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, serta bentuk lainnya. Untuk memudahkan Sahabat Maslahat dalam bersedekah, Sahabat dapat memilih program Sedekah Qur’an untuk orang tua melalui https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/sedekah-quran-untuk-orangtua.
3. I’tikaf
I’tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT. Seseorang hanya boleh keluar dari masjid untuk memenuhi kebutuhan mendesak. I’tikaf dilakukan di masjid dengan menjalankan aktivitas ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, seperti berdzikir, berdoa, membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat sunnah, bershalawat, bertobat, beristigfar, dan lain-lain. I’tikaf dianjurkan dilakukan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Umar RA, “Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
4. Tilawah Al Qur’an
Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah utama di sepuluh hari terakhir Ramadan. Banyak umat Islam yang menghabiskan malam dengan tilawah Al-Qur’an, baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah yang ringan namun memiliki keutamaan yang sangat besar. Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi seorang Muslim, khususnya mereka yang setiap hari sibuk dengan aktivitas pekerjaan. Oleh karena itu, menjadikan khataman Al-Qur’an sekali selama Ramadan sebagai target yang realistis. Apa pun motivasinya, tilawah Al-Qur’an perlu digiatkan lebih intensif di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Dengan berbagai keutamaan yang ada, sepuluh malam terakhir Ramadan adalah kesempatan berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan amal ibadah. Oleh karena itu, jangan sia-siakan momen istimewa ini. Semoga kita semua dapat meraih keberkahan dan pengampunan di malam-malam terakhir Ramadan ini.