BSI Maslahat bekerjasama dengan PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) menyelenggarakan kegiatan Ngaji Bareng dan Sharing di Masjid At-Taufiq yang berlokasi di Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Acara tersebut mengangkat tema “Srondol Wetan Bersholawat, menguatkan ekonomi keluarga ala Nabi†(25/11/22)
Acara ini menghadirkan sejumlah Ulama, pejabat pemerintah dan juga tokoh masyarakat. Diantaranya adalah Habib Hasan Toha Putra Al-Munawwar selaku pembina Yayasan At-Taufiq, Habib Husein Toha Al-Munawwar & Ustadz Saeful Umam. Turut hadir pula pejabat pemerintah Kota Semarang yakni Walikota Semarang, Ibu Ir Hj Hevearita Gunaryanti Rahayu, M,Sos beserta jajaran.
Dalam Sambutannya Ibu Walikota mengajak masyarakat untuk meneladani nabi Muhammad SAW dalam menghadapi cobaan. Seperti halnya saat ini musibah dan cobaan datang silih berganti. Bangsa Indonesia berduka karena ada kabar Gempa Cianjur yang menelan korban jiwa, selain itu belum pulihnya Indonesia dari ancaman Covid yang diprediksi kasusnya akan meningkat pada awal tahun. Beliau meminta agar masyarakat harus saling menguatkan antara satu sama lain. Karena dengan berjamaah semua cobaan akan teratasi, sesuai dengan hadist nabi bahwa umat islam itu seperti satu bangunan yang kokoh imbuhnya.
Dalam acara Ngabring Edisi Jawa Tengah BSI Maslahat mengundang Habib Jakfar Shoddiq Al-Munawwar sebagai pemimpin bacaan sholawat serta pemateri. Beliau adalah sosok yang tak asing bagi masyarakat Semarang khususnya di kelurahan Srondol Wetan karena kiprah beliau dalam berdakwah sudah dirasakan masyarakat. Selain berdakwah beliau juga memiliki pondok pesantren yang mengasuh ratusan santri untuk menjadi penghafal Al-Qur’an dan memiliki jiwa entrepreneur.
Habib Jakfar menjelaskan bahwa jika kita mengikuti sunnah nabi, seharusnya ikuti sunnah Nabi secara kaffah (menyeluruh). Jangan hanya mengikuti bagaimana Nabi beribadah, tiru juga apa yang Nabi ajarkan untuk menguatkan perekonomian. Bagaimana dahulu umat islam hadir di kota Madinah sebagai pendatang yang tidak memiliki harta yang cukup, karena semuanya telah mereka tinggalkan di kota Mekah demi keimanan kepada Allah dan Rasulnya. Tetapi dalam waktu yang singkat Umat Islam mampu mengubah keadaan dengan berubah menjadi sebuah kekuatan yang besar, mampu mempengaruhi ekonomi Kota Madinah yang sebelumnya dikuasai oleh Orang Yahudi.
Beliau berkisah tentang sahabat Nabi yang berisi orang-orang ahli berdagang dan ahli bernegosiasi. Contohnya adalah sahabat Abdurrahman bin Auf, beliau diberikan sejumlah harta dan isteri dari sahabat Anshar, tetapi beliau menolak dan memilih untuk diantarkan ke sebuah pasar. Pasar kota Madinah mayoritas dikuasai oleh orang yahudi yang mempraktikkan riba jahiliyah dan kecurangan dalam bermuamalah. Yang menyebabkan ketidak seimbangan ekonomi, ketimpangan sosial serta masalah-masalah sosial lainnya. Tak butuh waktu lama Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu pedagang yang sukses dan meminta sebidang tanah dari sahabat Anshar untuk dijadikan pasar yang dikelola oleh umat islam.
Pasar tersebut dijalankan sesuai syariah sehingga masyarakat Madinah yang bertransaksi dengan pedagang muslim merasa terjamin hak-haknya, tidak takut untuk dicurangi. Justru dalam prinsip Islam bukan timbangan dikurangi, nabi mengajarkan untuk dilebihkan timbangannya sebagai bentuk dari sedekah kepada sesama. Hal inilah yang membuat pasar umat islam semakin ramai dan mendapatkan simpati dari masyarakat Madinah. Yang awalnya belum memeluk islam, berubah memeluk islam karena merasa aman dengan menjalankan prinsip-prinsip islam. Sama halnya kalau kita tahu jika kita ingin aman dalam bertransaksi maupun menabungkan harta kita maka bisa menggunakannya pada Bank Syariah Indonesia, karena merupakan Bank Syariah terbesar di Indonesia yang selalu memberikan layanan prima kepada umat. Pun sama halnya ketika kita memiliki harta simpanan selayaknya kita juga menyimpannya dalam tabungan akhirat, imbuh Habib Jakfar dalam tausiyahnya.
Seperti yang kita tahu Bersama bahwa Bank Syariah Indonesia Bersama BSI Maslahat senantiasa mengusung motto menjadi Sahabat Finansial, Sahabat Spiritual dan Sahabat Sosial bagi umat. Yang mana dalam aspek Sosial sudah banyak sekali dana Zakat Infaq Shodaqoh dikelola menjadi program-program untuk meningkatkan taraf hidup umat.
Tidak hanya itu sebagai sahabat sosial BSI Maslahat senantiasa mendorong masyarakat untuk peduli kepada sesama, sebagai contoh Peduli kepada korban Gempa Cianjur yang sampai saat ini masih proses recovery untuk menjadi normal kembali. Karena dengan kekuatan kepedulian secara berjamaah, InsyaAllah akan semakin meringankan segala cobaan yang telah Allah berikan kepada kita bangsa Indonesia. Mari peduli dan saling berbagi untuk pemulihan korban bencana dengan cara mengirimkan doa terbaik serta ikut berdonasi melalui BSI Maslahat.Â
Â
Â