Pada Tahun 2022, BAZNAS yang merupakan induk Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) telah menyatakan bahwa proyeksi penghimpunan Zakat di tahun ini adalah sebesar Rp.21 Triliun. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp.17,3 Triliun. Penghimpunan zakat yang ada di Indonesia tentunya bukan hanya dilakukan oleh BAZNAS saja, namun juga dilakukan oleh lembaga filantropi lainnya sepert BSI Maslahat.
Beberapa hari lalu dalam kegiatan Rakernas BSI Maslahat (27-28 Desember 2022), BSI Maslahat merilis capaian penghimpunan dan penyaluran ZISWAF sampai dengan November 2022. Meski berada di tengah pandemi dan ancaman resesi, pengumpulan ZIS dan Dansos yang dilakukan mencapai Rp.209 Miliar. Sedangkan penerimaan wakaf yaitu sebesar Rp. 8,1 Milyar. Perhitungan ini tentu saja belum dijumlah dengan bulan terakhir yang saat ini sedang kita pijaki, yaitu Desember.
Berbicara pengumpulan zakat, sejatinya juga berbicara tentang penyaluran. Penyaluran ZIS pada tahun 2022 terbilang tinggi, yaitu sebesar Rp. 149 Milyar. Sedangkan untuk pengelolaan wakaf yaitu sebesar Rp. 427 juta.
Jumlah penyaluran ini tentunya akan lebih besar lagi jika dihitung hingga bulan desember berjalan ini. Karena beberapa program masih berjalan hingga akhir tahun ini. Tentunya nominal yang tinggi akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat, mengingat cakupan bantuan zakat sangatlah kuat, mulai dari program bidang ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, dakwah, dan kemanusiaan.
Adapun di bidang ekonomi, BSI Maslahat memiliki beberapa program unggulan seperti Desa BSI dan BSI Sociopreneur. Kedua, di bidang Pendidikan, program-program yang dijalankan BSI Maslahat yaitu BSI Scholarship dan Sahabat Pelajar Indonesia (SPI). Ketiga, di bidang dakwah, BSI Maslahat melambungkan program-program seperti Takmir Bootcamp dan Dukungan kafalah takmir.
Keempat, pada bidang Kesehatan, program-program yang dijalankan oleh BSI Maslahat yaitu BSI Health Security, Pesantren Sehat BSI, dan cek Kesehatan gratis. Terakhir yaitu bidang kemanusiaan menjadi penyumbang penggunaan penyaluran terbesar. Program-program yang dilaksanakan antara lain yaitu Respon Cepat Kebencanaan dan Desa Tangguh BSI.
Sebagai pengelola zakat, seorang amil mungkin merasakan bagaimana pahit dan manisnya berjuang dijalan Allah. Capaian dan program-program yang dilaksanakan ini tentu bukan semata-mata menjadi angka belaka yang hanya bisa diraih oleh pengelola zakat. Namun, pastinya juga sangat dirasakan oleh 3 katalisator yaitu donatur (muzakki), penerima manfaat (mustahik) dan pemerintah.
Pertama, para donatur (muzakki), terutama Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai donatur terbesar, yaitu menjadikan BSI Maslahat sebagai lembaga terpercaya mengelola Amanah mereka. Sepanjang tahun 2022, UPZ BSI telah menyalurkan zakat corporatenya sebesar Rp. 112 Milyar.
Nominal ini menjadi angka penyumbang terbesar yang masuk sebagai donasi yang diberikan. Tentunya semakin besar zakat yang diberikan, maka semakin besar pula tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam hal penyaluran. Dilansir dari World Giving Index tahun 2022, Indonesia masih menjadi negara peringkat pertama yang paling dermawan di Dunia. Angka ini menunjukan bahwa potensi dalam menjaring lebih banyak muzakki yang dapat diajak untuk menyalurkan zakat maupun donasi mereka. Sikap saling memberi dan membantu,
Kedua, mustahik, sebagai penerima manfaat yang merasakan, dan stakeholder lainnya yang merasakan manfaatnya secara langsung maupun tidak langsung. Sepanjang tahun 2022, BSI Maslahat telah memberikan manfaat kepada 189.184 orang dan 734 lembaga.
Manfaat ini telah dirasakan oleh para mustahik yang terbagi kedalam bidang program yang dilaksanakan, yaitu di bidang ekonomi sebesar Rp. 29 Miliar atau sebesar 19%, Pendidikan yaitu sebesar Rp. 27 Milyar (18%). Ketiga, Bidang Dakwah sebesar Rp. 12 Milyar (8%), Kesehatan sebesar Rp. 3 Milyar (2%), dan yang terbesar adalah di bidang Kemanusiaan yaitu sebesar Rp. 79 Miliar atau sebanyak 53%
Ketiga yaitu Pemerintah, yang telah memberikan dukungan baik melalui aturan atau regulasi maupun izin yang telah diberikan. Dukungan pemerintah terhadap organisasi pengelola zakat dapat dilihat dari dimasukkannya pengembangan zakat dalam master plan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.
Di dalam Master plan tersebut, zakat memiliki peranan penting dalam peningkatan ekonomi syariah di Indonesia. Sehingga membuka kesempatan untuk lembaga pengelola zakat agar lebih banyak melakukan penghimpunan ke beberapa segmen target donatur yang sebelumnya belum terjangkau.
Tahun Baru Semangat Baru BerZISWAF untuk Memberikan Kemaslahatan
Tahun 2023 pemerintah resmi mencabut peraturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini tentunya menjadi peluang baru sekaligus semangat baru untuk setiap organisasi pengelola zakat, khususnya BSI Maslahat untuk melakukan strategi pengumpulan dan penyaluran ZISWAF.
Agar mampu memberikan kemaslahatan kepada masyarakat yang membutuhkan, yaitu mustahik, dengan memperluas maupun mengembangkan kanal donasi yang selama ini telah ada, seperti Jadiberkah.ID, bsimaslahat.org, maupun kanal lainnya.
Mendekati akhir tahun, tentunya sebagai masyarakat yang dermawan dan saling tolong-menolong, membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan bukanlah hal yang seharusnya sulit dilakukan. Sebagaimana kita tahu bahwa masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan dari masyarakat Indonesia.
Belum kering air mata korban gempa cianjur, korban Gunung Semeru Meletus, masyarakat miskin di pedesaan, para pejuang pendidikan, pendakwah dan saudara kita yang lain yang membutuhkan. Di awal tahun depan, BSI Maslahat mengeluarkan program Give 20k, mungkin bagi Sebagian orang, uang Rp. 20.000 merupakan nominal kecil, namun bagi orang lain disana nominal sebesar itu bisa menjadi harapan hidup 1 hari untuk mereka yang membutuhkan.
Kenapa harus di BSI Maslahat? Karen BSI Maslahat telah diaudit oleh The Big Four (PWC) sebagai lembaga audit terpercaya tingkat nasional, dengan hasil Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Hal ini berarti hasil audit menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa Auditor telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Selain itu, BSI Maslahat juga telah mendapatkan penghargaan di beberapa ajang bergengsi baik ajang khusus lembaga filantropi maupun lembaga dan perusahaan umum di tingkat nasional. Penghargaan itu antara lain Top CSR Award yang diraih 2 tahun berturut-turut sebagai mitra pengelola CSR dengan meraih bintang 5 dan Top Leaders on CSR Commitment. Selain itu, di ajang yang tak kalah bergengsi yaitu Indonesian Sustainable Development Goals Awards (ISDA) yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) dengan meraih Platinum Award untuk 2 program yaitu BSI Scholarship dan Desa BSI.
Maka dari itu sesuai hadist, dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh janganlah kamu memandang rendah suatu kebaikan pun, meski kamu sekedar bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.†(Hadis riwayat Imam Muslim)
Yuk berZISWAF di BSI Maslahat