Kisah Keluarga Imran dalam Al-Qur’an : Teladan Kekuatan Iman dan Kesabaran dalam Islam

Al-Qur’an, pedoman hidup bagi seluruh umat Muslim, sarat dengan kisah-kisah inspiratif yang menjadi teladan bagi kita. Salah satu kisah agung yang diabadikan dalam Al-Qur’an adalah kisah keluarga Imran, yang termaktub dalam Surah Ali Imran. Keluarga ini menjadi simbol kekuatan iman, kesabaran, dan ketakwaan yang mendalam kepada Allah SWT, serta bagaimana Alquran menuntun kita memahami keagungan-Nya.

Awal Mula Keluarga Imran: Doa dan Nazar yang Dikabulkan

Imran, sosok yang saleh dan dihormati di kalangan Bani Israil, bersama istrinya, Hannah, merupakan pasangan yang taat dan selalu berdoa. Keduanya sangat mendambakan seorang anak. Allah SWT mengabulkan doa mereka, dan Hannah bernazar, jika ia dikaruniai anak, ia akan menyerahkan anak tersebut untuk berkhidmat di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa).

Allah SWT kemudian mengaruniai Hannah seorang putri, Maryam. Meskipun mengharapkan anak laki-laki, Hannah tetap memenuhi nazarnya dan menyerahkan Maryam kepada para pemuka agama. Maryam tumbuh menjadi wanita yang salehah, tekun beribadah, dan menjaga kesucian dirinya. Alquran menggambarkan Maryam sebagai sosok yang sangat dekat dengan Allah SWT. Kisah Maryam mencapai puncaknya ketika Allah SWT memilihnya untuk mengandung Nabi Isa AS tanpa seorang suami. Ini adalah mukjizat besar yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT.

Baca juga : BSI Maslahat bersama Kemenag dan Pemerintah Kabupaten Cirebon Luncurkan Program Kota Wakaf

Maryam menghadapi cobaan berat ketika masyarakat mencemooh dan meragukannya. Namun, dengan kesabaran dan keteguhan iman, Maryam berhasil melewati ujian tersebut. Nabi Isa AS, sejak bayi, membela ibunya dan menegaskan bahwa ia adalah hamba Allah SWT yang diutus sebagai nabi. Alquran merekam dialog antara Nabi Isa AS kecil dengan kaumnya, membuktikan kebenaran dan keagungan Allah SWT.

Keluarga Imran: Teladan Bagi Umat Muslim

Keluarga Imran adalah teladan bagi kita semua tentang bagaimana menghadapi ujian hidup dengan iman dan kesabaran. Mereka mengajarkan tentang pentingnya memenuhi janji kepada Allah SWT, meskipun terasa berat. Mereka juga menunjukkan bahwa Allah SWT selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang bertakwa. Kisah mereka, yang termaktub dalam Al-Qur’an, senantiasa memberikan inspirasi dan kekuatan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Baca juga : BSI Maslahat Raih Sertifikasi ISO 37001, Terapkan Sistem Manajemen Anti-Penyuapan

Kisah keluarga Imran juga mengingatkan kita akan pentingnya bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup. Dalam sebuah hadist Qudsi, Allah SWT berfirman:

“Aku berada pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu perkumpulan, Aku akan mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari itu. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ini mengajarkan bahwa Allah SWT selalu dekat dengan hamba-Nya yang beriman dan sabar. Sebagaimana keluarga Imran yang selalu mengingat Allah SWT dalam setiap keadaan, kita pun hendaknya senantiasa mengingat Allah SWT dan bersabar dalam menghadapi setiap ujian. Alquran dan hadist ini saling melengkapi, memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana menjalani kehidupan yang penuh berkah dan diridhai oleh Allah SWT. Kisah keluarga Imran dalam Alquran adalah cerminan dari nilai-nilai luhur yang diajarkan Islam, yaitu iman, kesabaran, dan ketakwaan. Dengan merenungkan kisah ini dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an, kita dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Kisah-kisah dalam Alquran, seperti kisah keluarga Imran, adalah harta karun yang tak ternilai harganya, senantiasa memberikan petunjuk dan inspirasi bagi umat manusia.

Baca juga : BSI Maslahat Salurkan Laptop kepada Mahasiswa Tidak Mampu