Makna Tawakal dan Keutamaannya

Tawakal adalah berusaha sekuat tenaga yang disertai doa, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Sikap tawakal sering dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagai panutan umat Islam.

Sikap tawakal ini menjadi ciri seseorang yang beriman. Bagi mereka yang beriman, maka setelah berusaha sekeras mungkin, maka hasilnya akan diserahkan kepada Allah SWT apapun itu.

Oleh karena itu, perlu bagi setiap orang untuk memiliki sikap tawakal karena untuk senantiasa tidak putus asa dan percaya kepada Allah bahwa semua rezeki dan rencana baiknya sudah disusun sedemikian rupa bagi kita sebagai makhluk-Nya.

Baca Juga: Apa Hubungan Antara Takdir, Ikhtiar, Doa dan Tawakal?

Makna Tawakal

Mereka yang bila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya). Dan, hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal (berserah diri).”

Seseorang tidak bisa disebut beriman jika dalam dirinya tidak ada sifat tawakal. Pernyataan tersebut lebih jelasnya ada dalam Al-Qur’an ayat 84 yang artinya, “Berkata Musa, “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertakwalah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri.”

Selain itu, tawakal sebagai pekerjaan hati juga diungkapkan oleh Yusuf Qardhawi bahwa tawakal adalah pekerjaan hati, sedangkan usaha atau pekerjaan adalah pekerjaan fisik. Meski demikian, dalam praktiknya tawakal harus menyelaraskan antara usaha lahir dan usaha fisik.

Baca Juga: Begini Doa Saat Shalat Tahajud Agar Hajat Cepat Terkabul

Keutamaan Tawakal

Kegiatan berusaha sekuat tenaga yang disertai doa dan hasilnya terserah Allah ini memiliki beberapa keutamaan jika kita senantiasa mempraktekannya. Beberapa keutamaan dari bersikap tawakal, antara lain adalah:

Ketenangan Jiwa dan Kepuasan Batin

Ketenangan yang bisa diperoleh setelah bersikap tawakal ini dijanjikan langsung oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 11-12, yang artinya, “Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, ‘Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan, tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal. Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan, hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu, berserah diri.”

Mendapatkan Kecukupan Hidup

Tawakal pun menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Dengan bertawakal, maka Allah akan mencukupkan rezeki seseorang di dunia. Hal itu sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat at-Thalaq ayat 3 yang artinya, “Dan, memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan, barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya, Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Mendapatkan Keselamatan Hidup

Keselamatan hidup ini dapat dilihat dari peristiwa Nabi Ibrahim yang dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud. Dikarenakan ketawakalan Nabi Ibrahim, Allah memberinya pertolongan dan menyelamatkan hidupnya dengan menjadikan api tersebut menjadi dingin.

Firman Allah tentang jaminan keselamatan hidup ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat al Anbiya ayat 69-70 yang artinya, “Kami berfirman, ‘Hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.’ Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.”

Memiliki Kekuatan, Keteguhan, dan Keberanian Jiwa Menghadapi Musuh
Tentang hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat an Nisa ayat 84 yang artinya,”Maka, berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan-Nya.”

Mendapatkan Kesabaran

Dengan bertawakal maka sekaligus melatih diri untuk sabar. Tawakal menjadi salah satu sikap yang harus dimiliki ketika kita memiliki impian yang tinggi. Hal tersebut karena menuju mimpi yang tinggi diperlukan kesabaran yang berjangka panjang. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat an-Nahl ayat 41-42 yang artinya,

Dan, orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan, sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (yaitu) orang-orang yang sabar dan Hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal.

Mari bersama menebar maslahat dengan berdonasi via BSI Mobile melalui link https://bsim.page.link/infaq-maslahat. Donasi juga dilakukan melalui link digital pada https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/sedekah.

BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazhir Wakaf mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam mengelola zakat dan turut menguatkan ekosistem ekonomi syariah.