Mandi wajib atau mandi junub adalah hal yang harus dilakukan ketika seorang muslimah hendak bersuci setelah haid atau selesai masa menstruasi setiap bulannya. Siklus haid yang dialami oleh Muslimah terjadi setiap bulanan selama kurang lebih tujuh hari dan maksimal lima belas hari.
Nah, setelah masa haid selesai, seorang wanita diwajibkan untuk bersuci dengan cara mandi wajib atau mandi junub. Berikut ini cara mandi wajib setelah haid beserta dalilnya. Berikut tata cara mandi wajib setelah haid
Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid
Berikut tata cara mandi wajib setelah masa haid selesai yang harus Muslimah ketahui untuk Kembali melaksanakan ibadah lainnya. Dilansir dalam Kitab Lengkap dan Praktis Fiqih Wanita, berikut tata cara mandi wajib setelah haid.
1. Membaca niat mandi wajib setelah haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta’ala,”
Baca juga: Tips Agar Shalat Lebih Khusyuk
2. Mencuci tangan sebanyak tiga kali dengan air mengalir mulai dari tangan kanan lalu ke tangan kiri.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran menggunakan tangan kiri dengan air bersih dan mengalir.
4. Mencuci tangan dengan sabun atau sejenisnya setelah membersihkan bagian kemaluan.
5. Berwudhu dengan sempurna seperti hendak menunaikan sholat.
6. Menyiram air ke atas kepala sebanyak tiga kali.
7. Mengguyur air ke kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala, sambil menggosok atau menyela rambut.
8. Mengguyur air keseluruh badan, mulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri.
9. Setelah itu melanjutkan rangkaian mandi seperti biasa, seperti memakai sampo, sabun, dan lainnya sampai tuntas.
10. Apabila setelah mandi wajib akan menunaikan sholat, bisa kembali berwudhu seperti biasa.
Doa setelah Mandi Wajib
Para ulama sepakat bahwa disunnahkan membaca doa setelah mandi wajib sebagaimana doa setelah wudhu.
Baca juga: Doa Tertimpa Musibah Kehilangan, Agar Mendapat Ganti Yang Lebih Baik
Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Latin: Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa rasuluhu. Allahumma-j alnii minat tawabinna waj alnii minal mutathohiirina waj alni min ibadati shalihin.
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.
Baca juga: Kenali Perbedaan Zakat dan Pajak Menurut Hukum Islam
Meskipun doa ini secara zhahir merupakan hadist untuk wudhu, namun para ulama menjelaskan bahwa disunnahkan pula setelah mandi janabah berdasarkan dalil qiyas.
Mari bersama menebar maslahat dengan berdonasi via BSI Mobile melalui link https://bsim.page.link/infaq-maslahat. Donasi juga dilakukan melalui link digital pada https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/sedekah.
BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazhir Wakaf mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam mengelola zakat dan turut menguatkan ekosistem ekonomi syariah.