Perempuan Pejuang Lillah sebagai Kepala Keluarga karena Wabah

Sebuah Perjuangan Ibu Tangguh, Kepala Keluarga Pengganti Demi Melanjutkan Hidup. Tiga tahun lalu, Covid-19 menjadi penyakit paling mematikan di abad ke-21 menyebar ke seluruh  penjuru dunia. Lebih dari 5,92 juta orang meninggal di seluruh dunia sejak World Health Organization  (WHO) menetapkan penyakit akibat virus corona tersebut sebagai pandemi pada 11 Maret 2020.  Berdasarkan data WHO, Kasus Covid-19 di Indonesia terkonfirmasi sejumlah 6.813.429 kasus, dengan  total kematian sebanyak 161.918 jiwa. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke 20  terbanyak di dunia.

Dampak dari Covid-19 selain pada kesehatan manusia, juga menyebabkan  terjadinya pelemahan pada sektor ekonomi dan sosial. Kemiskinan yang semakin tinggi, pengangguran  semakin banyak, perdagangan semakin berkurang, transportasi dibatasi dan lain sebagainya. Dari jumlah kematian tersebut, sebagian Masyarakat di Indonesia merasakan kesedihan teramat luar  biasa, karena wabah mematikan itu menyerang keluarga tercinta mereka, terlebih tulang punggung  pencari nafkah keluarga. Kepala keluarga, sebagai suami dan ayah sebagai pembimbing sekaligus  pengambil keputusan tertinggi keluarga mereka, kini gugur akibat materi kecil berupa virus yang sangat mematikan.

Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan  Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) per 25 Januari 2022, sebanyak 32.216 anak menjadi yatim,  piatu, bahkan yatim piatu. 

Kini sang Ibu yang ditinggal suami harus menjadi kepala keluarga bagi anak-anak mereka. Jatuh bangun  demi menyambung hidup. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang belum pernah bekerja. Namun  saat ini mereka harus bertahan dan terus kuat demi keluarga, khususnya anak-anak tercinta untuk  mencukupi kebutuhan hidup dan melanjutkan pendidikan. 

Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai lembaga keuangan di Indonesia turut berupaya untuk  memberikan kontribusi dan berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program sosial yang disalurkan melalui BSI Maslahat. Terlebih saat ini setiap lembaga  keuangan dituntut untuk melaksanakan program yang berkaitan dengan keuangan yang berkelanjutan  (Sustainable Finance) sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 51 tahun 2017.  

Baca Juga: BSI Maslahat dan BSI Berikan Berbagi Kado Ibu Pejuang Tangguh Bersama FOZ Sumsel

Merasakan keresahan dan dampak dari permasalahan diatas, pada tahun 2021 BSI Maslahat melalui  program “Ibu Tangguh berupaya untuk mengurangi angka kemiskinan rumah tangga terdampak Covid-19 pada keluarga miskin dan rentan mengalami kemiskinan. Program Ibu Tangguh adalah  program bantuan berupa UMKM, dana pendidikan, dan biaya hidup. Dimana penerima manfaatnya  adalah istri-istri almarhun korban pandemi covid-19 yang masih memiliki tanggungan anak sekolah  dan tidak berdaya dari aspek ekonomi.

Program ini dijalankan bersifat karitas, yaitu sebuah konsep yang diterjemahkan dalam aksi-aksi sosial berbasis keagamaan dengan tujuan memberikan pelayanan  kepada masyarakat yang memerlukan. Pada umumnya berbentuk pemberian untuk kepentingan  pelayanan sosial seperti pemberian kepada yang membutuhkan untuk membantu kebutuhan tempat tinggal, pakaian, makanan, pendidikan, dan lain-lain. 

Goals dari program ini yaitu meningkatkan pendapatan mustahik/pemetik manfaat program, dengan  indikator keberhasilan yaitu: 

1. Minimal 20 orang anak dari orang tua tunggal korban pandemic Covid-19 terhindar dari putus  sekolah.

2. Minimal 80% KK perempuan terdampak Covid-19 berhasil memenuhi kebutuhan dasar  keluarga dan memiliki penghasilan melalui wirausaha.

Pelaksanaan program secara umum dilaksanakan melalui 4 (empat) tahap, yaitu survey kelayakan,  pelatihan dan screening, implementasi, dan evaluasi. Pada survey kelayakan, dilakukan wawancara pengisian kuesioner tentang kebutuhan rumah tangga dan pendidikan keluarga. Tahap pelatihan dan  screening dilakukan dengan kegiatan pelatihan penguatan mental dan motivasi, dan pemetaan mintat  dan coaching. Tahap implementasi, setiap penerima manfaat diberikan bantuan berupa modal usaha,  biaya hidup, biaya pendidikan, pendampingan bisnis, dan mentoring pendidikan. Pada tahap terakhir,  Evaluasi dilakukan pemetaan setiap penerima manfaat yang dapat dilanjutkan ke program UMKM BSI  Maslahat. 

Baca Juga: BSI Maslahat dan BSI Berikan Bantuan ke Keluarga Penerima Manfaat Terdampak Covid-19

Program ini tentunya diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian-pencapaian Tujuan  Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nasional. Adapun tujuan SDGs yang menjadi sasaran program Ibu Tangguh BSI Maslahat adalah  tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan  sejahtera,  pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pekerjaan layak dan  pertumbuhan ekonomi.

Artinya, Program Ibu Tangguh diharapkan mampu mendukung aktivitas SDGs  Nasional dalam membangun agenda-agenda Negara-negara di Dunia dalam mensejahterakan  masyarakat. 

Total dana program Ibu Tangguh BSI Maslahat adalah Rp1,07 Milyar menggunakan dana zakat  dengan jumlah penerima manfaat 84 anggota  yang terdiri dari 20 KK perempuan dan 64 anak (20 anak  diantaranya mendapat bantuan pendidikan). Sebaran penerima manfaat yaitu berlokasi di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Karawang. Adapun jenis usaha yang dikembangkan oleh penerima manfaat yaitu toko kelontong sebanyak 8 KK, kuliner dan frozen food sebanyak 6 KK, usaha menjahit sebanyak 4 orang, serta laundry dan herbal dengan masing-masing 1 orang.  Dampak dari Program Ibu Tangguh bagi para penerima manfaat yaitu meningkatnya rata-rata omzet  perbulan. Data dapat

dilihat dari table berikut : 

Ibu Tangguh yang dibina oleh BSI Maslahat juga mampu melahirkan nilai dan jiwa kebermanfaatan  bisnis bagi lingkungan (environment)sosial (social)dan tata kelola usaha (governance)Pada bidang  environment, salah satu penerima manfaat binaan mampu mengolah bahan sisa jahitan menjadi keset dan lap kain. Pada dampak sosialnya bisnis-bisnis yang dijalankan penerima manfaat mampu menyerap tenaga kerja bagi  masyarakat sekitar, yaitu sebanyak 3 unit usaha (Snack & Bakery, Herbal, dan Pembuat Kerupuk). Lalu pada sisi governance, program ini dijalankan sesuai dengan kebijakan dan regulasi, serta memberika bantuan kepada penerima manfaat sesuai dengan kriteria asnaf zakat.

Berdasarkan kemanfaatan  program ini pada Juni 2023 Program Ibu Tangguh BSI Maslahat mendapatkan kepercayaan sebagai Program Bintang 5 TOP CSR Award 2023 yang dilaksanakan oleh Majalah TOP Business. Refleksi dari kejadian maraknya wabah Covid-19 diharapkan mampu meningkatkan jiwa sosial kita  sebagai sesama manusia. Sebagaimana kita tahu bahwa masih banyak sodara kita yang membutuhkan  peran kita, terutama masyarakat miskin di lingkungan sekitar kita.

Data diatas menjadi fakta bahwa  bantuan dan uluran tangan kita sangat bermanfaat dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di  Indonesia. Dengan bantuan kita, besar harapan kita setiap penerima manfaat mampu selalu dapat  berdiri tegar, sebagai ibu- ibu penerima program Ibu Tangguh BSI Maslahat, demi para buah hati dan  keluarga besar.
Sungguh mereka adalah manusia pilihan, dimana Allah tak akan pernah menguji  hambanya di luar batas kemampuan. Semoga mereka senantiasa dikelilingi orang-orang baik dan  dermawan yang terus membersamai mereka dan para buah hatinya dalam menyongsong masa depan  yang bersahaja.  

Yuk berZISWAF di BSI Maslahat, dengan peran kecil uluran tangan kita, dapat meringankan kesusahan  dan memberikan kehidupan layak untuk para penerima manfaat, Bersama BSI Maslahat Bersinergi  Meluaskan Maslahat.

BSI Maslahat merupakan mitra strategi dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran dana ZISWAF, CSR dan Dana Sosial yang berpacu pada prinsip ekonomi yang berkelanjutan.

Sehingga pemanfaatan program yang dijalankan dapat berdampak luas. Pada tahun ini, BSI Maslahat mempunyai campaign baru yaitu Give 20k dan platform donasi digital yang bernama goamal.org.

Kontributor: Alfi Nur Widiaswara