Setiap tahun pada tanggal 20 Juni, dunia memperingati Hari Pengungsi Sedunia, sebuah momen yang penting untuk mempertegas komitmen global dalam mendukung dan melindungi jutaan orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik, kekerasan, atau keadaan yang mengancam keselamatan mereka.
Pada Hari Pengungsi Sedunia 2023, tema yang diusung adalah “Berharap Jauh dari Rumah”. Tema ini mengingatkan kita semua tentang tantangan yang dihadapi oleh para pengungsi dan mendukung mereka dalam mencari kehidupan yang lebih aman dan bermartabat.
Situasi pengungsi di seluruh dunia semakin mendesak dan kompleks. Menurut data yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada akhir tahun 2022, lebih dari 82,4 juta orang di seluruh dunia terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik, penganiayaan, dan bencana alam. Dari jumlah tersebut, sekitar 26,4 juta adalah pengungsi yang melintasi perbatasan negara, sementara sisanya adalah orang yang mengungsi di dalam negara mereka sendiri.
Tema “Berharap Jauh dari Rumah” mengingatkan kita bahwa di balik setiap statistik tersebut, ada nyawa manusia, keluarga, dan komunitas yang berjuang untuk bertahan hidup. Mereka telah menghadapi kerugian yang tak terbayangkan dan kehilangan yang mendalam. Hari Pengungsi Sedunia adalah panggilan global untuk menghormati keberanian mereka, memberikan perlindungan, dan memberikan harapan dalam situasi yang penuh tantangan ini.
Pentingnya hari ini adalah untuk mengingatkan masyarakat dunia bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab moral untuk membantu dan melindungi pengungsi. Di hari pengungsi sedunia ini, kita bisa menerapkan 5 aksi kongkrit dalam mendukung peringatan hari ini diantaranya :
1. Perlindungan dan Keamanan
Masyarakat internasional harus terus mendorong upaya untuk memastikan keamanan dan perlindungan yang memadai bagi para pengungsi. Pemerintah dan organisasi kemanusiaan perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi hak asasi manusia mereka.
2. Akses ke Pendidikan
Anak-anak pengungsi harus diberikan akses ke pendidikan yang berkualitas, sehingga mereka dapat membangun masa depan yang lebih baik. Investasi dalam pendidikan merupakan investasi dalam masa depan generasi muda dan stabilitas dunia.
3. Kemampuan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Para pengungsi perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Ini akan membantu mereka menjadi mandiri secara ekonomi dan mengurangi ketergantungan mereka pada bantuan.
4. Integrasi dan Inklusi
Masyarakat yang menerima pengungsi harus mempromosikan integrasi yang baik, menciptakan lingkungan yang inklusif, dan melawan diskriminasi. Kehidupan baru para pengungsi harus diperjuangkan dalam masyarakat dengan menerima perbedaan dan membangun kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak-anak dalam konteks pengungsi harus menjadi prioritas utama. Mereka rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi, sehingga perlunya upaya khusus dalam memberikan dukungan dan perlindungan yang memadai.
Pada Hari Pengungsi Sedunia 2023, mari kita bersatu sebagai masyarakat global untuk menguatkan solidaritas dan mengambil tindakan nyata dalam mendukung para pengungsi. Hanya dengan kerjasama dan empati kita, kita dapat mengatasi krisis pengungsi dunia dan membangun dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
BSI Maslahat merupakan mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran dana ZISWAF, CSR dan Dana Sosial yang berpacu pada indikator sustainability. Sehingga pemanfaatan programnya dapat berdampak luas.
Pada tahun ini, BSI Maslahat membantu para mudhohi untuk membeli hewan kurban dengan cara mudah melalui BSI Mobile https://bsim.page.link/pembelian-hewan-kurban , transfer, QRIS, kantor perwakilan BSI Maslahat seluruh Indonesia dan platform digital https://goamal.org/kurban/
Selain live streaming, para mudhohi juga akan diberikan foto penyembelihan hewan dan sertifikat telah menunaikan kurban di BSI Maslahat.