Bahaya Ghibah Yang Orang Tidak Sadari

Ghibah merupakan salah satu perilaku tercela yang sering kali dilakukan manusia tanpa disadari. Kebanyakan orang menganggap remeh perbuatan ini, padahal dampaknya sangat berbahaya baik secara sosial maupun spiritual.

Ghibah secara bahasa berarti menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain di belakangnya. Hal ini sangat dilarang dalam ajaran Islam karena dapat melukai perasaan dan merendahkan martabat seseorang.

Surat Al-Hujurat Ayat 12:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ

“Yā ayyuhā al-ladhīna āmanū ‘jtanibū kathīran mina aẓ-ẓanni ‘inna ba’ḍa aẓ-ẓanni ‘ithmin walā tajassasū walā yaghtab ba’ḍukum ba’ḍan”

Baca juga: Doa Nabi Yunus Yang Mustajab, Baca 40 Kali agar Hajat Terkabul

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah menggunjing satu sama lain.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Hadis Riwayat Muslim:
أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ؟ قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ

“Atadurūna mal-ghibah? Qālū: Allāhu wa rasūluhū a’lam. Qāla: Dhikruka akhāka bimā yakrah”

“Tahukah kalian apakah ghibah itu? Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Kamu menyebut-nyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai.” (HR. Muslim)

Baca juga: Hari Guru Nasional 2024: Guru Berdaya, Indonesia Jaya

Ghibah memiliki konsekuensi yang sangat merusak dalam kehidupan sosial dan spiritual seseorang. Praktik menggunjing dapat secara langsung menimbulkan permusuhan dan memutuskan tali silaturahmi antarindividu, menciptakan ketegangan serta prasangka buruk yang tidak berdasar. Pelaku ghibah tidak hanya merusak hubungan dengan orang lain, tetapi juga secara signifikan menurunkan kualitas keimanannya, kehilangan pahala dan mendapatkan dosa dalam setiap kali ia menyebarkan keburukan orang lain.

Untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap ghibah, seseorang perlu mengembangkan sikap positif dan introspektif. Hal ini dapat dilakukan dengan senantiasa berpikir baik terhadap sesama, fokus pada pengembangan kebaikan diri sendiri, dan bijak memilih lingkungan pergaulan dengan menghindari orang-orang yang gemar menggunjing. Ketika secara tidak sengaja terjerumus dalam ghibah, langkah terpenting adalah segera bertaubat, memohon ampunan kepada Allah SWT, dan berkomitmen untuk tidak mengulangi perbuatan tercela tersebut.

Baca juga: Bisa Dicontoh, 5 Nasihat Luqman Al Hakim kepada Anaknya

Ghibah adalah perbuatan yang sangat berbahaya. Mari kita tingkatkan kesadaran dan menjaga lisан kita dari perkataan yang dapat merugikan orang lain.

Mari kurangi berghibah dan memperbanyak amalan dengan bersedekah di BSI Maslahat melalui rekening 7088844488 a.n. BSI Maslahat-Infak atau melalui BSI Mobile https://bsim.page.link/infaq-maslahat. Donasi juga dapat dilakukan melalui https://digital.bsimaslahat.or.id/campaign/sedekah.

BSI Maslahat adalah lembaga Amil Zakat Nasional dan Nazhir Wakaf mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam mengelola zakat dan turut menguatkan ekosistem ekonomi syariah.