Hari raya Idul Fitri di Indonesia identik dengan budaya mudik. Berkunjung ke sanak keluarga yang berada di kampung halaman. Budaya mudik memiliki banyak kelebihan salah satunya dengan semakin eratnya tali ukhuwah dalam keluarga.
Kebiasaan mudik memang hanya ada di Indonesia, tetapi adab islami dalam perjalanan telah dijelaskan oleh Rasulullah jauh sebelum Indonesia merdeka.
Apa sajakah adab perjalanan dalam Islam? Simak penjelasan berikut ini.
Dalam Kitab Riyadhusshalihin-Imam An Nawawi ust. Yusuf Shidiq menjelaskan tentang beberapa hal yang dianjurkan untuk dilakukan saat melakukan perjalanan diantaranya:
1.     Sunnah mengawali perjalanan pada hari kamis. Dari Ka’ab bin Malik, Rasulullah berangkat perang tabuk pada hari kamis, dan beliau suka berangkat pada hari kamis. Sebaiknya melakukan perjalanan di hari Kamis sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah untuk mendapatkan keutamaannya. Tetapi bukan berarti perjalanan di hari yang lain menjadi kurang baik.
2.     Mengawali perjalanan dalam waktu pagi hari, mendapat doa dari Rasulullah. Ya Allah berikanlah keberkahan untuk umatku. Rasulullah mengutus pasukan perang selalu dalam pagi hari.
Pagi hari penuh dengan keberkahan, dari mulai tubuh yang masih segar dan udara yang segar sehingga perjalanan di waktu pagi memberikan manfaat yang baik untuk tubuh. Tidak hanya perjalanan yang baik dilakukan pagi hari, berbagai hal baik bisa menjadi lebih berkah ketika dilakukan mulai dari pagi hari seperti belajar di pagi hari menjadi lebih melekat dan juga berdagang di pagi hari lebih mendatangkan keberkahan.
3.     Jangan melakukan perjalanan sendirian, sunnah mencari teman. Carilah teman ketika melakukan perjalanan. Jika ada tiga orang melakukan perjalanan maka boleh juga dilakukan.
Sebaik-baik teman adalah empat orang dan dengan kita jumlahnya menjadi lima. Rasulullah shallallahu \’alaihi wasallam bersabda kepada Aktsam bin Al Jaun Al Khuza\’i: \”Wahai Aktsam, berperanglah bersama selain kaummu maka perangaimu akan menjadi baik, dan kamu akan memuliakan sahabat-sahabatmu, wahai Aktsam, sebaik-baik sahabat adalah empat orang, Sebaik-baik detasemen terdiri dari empat ratus orang, sebaik-baiknya pasukan perang terdiri dari empat ribu orang, sekali-kali dua belas ribu pasukan (yang tidak sedikit) tidak dapat dikalahkan.\” (HR. Ibnu Majah No. 2817)
4.     Hendaklah malam hari tetap melakukan perjalanan. Ketika dalam perjalanan mendapati waktu malam akan lebih baik terus melanjutkan perjalanan, hal ini membuat perjalanan akan lebih cepat sampai. Tetapi apabila kondisi tidak memungkinkan dan lebih mendekati kepada bahaya maka mengambil yang paling banyak manfaatnya.
5.     Membaca doa melakukan perjalanan. Doa menjadi hal yang penting bagi umat islam karena ia merupakan senjatanya seorang muslim. Perencanaan perjalanan yang baik perlu dilakukan dengan seksama tetapi doa berperan untuk menyempurnakan semua rencana yang telah dilakukan.
Beberapa adab perjalanan tersebut diatas memberikan kita anjuran dan batasan maka akan lebih baik jika dilaksanakan namun apabila tidak mampu, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dalam setiap pilihan yang dilakukan.
Bersedekah di sepanjang perjalanan juga mampu untuk menangkal bala dan bencana dalam perjalanan yang sedang dilakukan.
BSI Maslahat merupakan mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran dana ZISWAF, CSR dan Dana Sosial yang berpacu pada indikator sustainability. Sehingga pemanfaatan programnya dapat berdampak luas.Â
Pada tahun ini, BSI Maslahat mempunyai campaign dan produk baru diantaranya Give 20k dan goamal.org. Untuk program campaign Give 20k meliputi, ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, masjid dan lain sebagainya.
BSI Mobile mempermudah umat islam dalam menunaikan zakat Infaq dan sedekah. Sedangkan goamal.org adalah platform sedekah online penghimpun dana zakat, infak, dan wakaf yang dikelola oleh BSI Maslahat. Melalui Goamal.org pembayaran donasi bisa berapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Selain itu dapat memilih program yan ingin didonasikan.
Â
Â